Jatim Kembali Inflasi 0,26 Persen

Pemprov Jatim, Bhirawa
Setelah deflasi selama dua bulan, selama November 2020 di delapan kota IHK Jawa Timur menunjukkan adanya kenaikan harga di sebagian besar komoditas yang dipantau. Hal ini mendorong terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 0,26 persen yaitu dari 103,94 pada Oktober 2020 menjadi 104,21 pada November 2020.

Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur, Dadang Hardiwan mengatakan, penghitungan angka inflasi di delapan kota IHK di Jawa Timur selama November 2020, seluruh kota mengalami inflasi. “Secara berurutan dapat disebutkan yaitu Sumenep sebesar 0,82 persen, kemudian diikuti Kediri dan Jember 0,44 persen, selanjutnya Madiun dan Probolinggo 0,41 persen. Inflasi di Malang tercatat 0,31 persen, sedangkan inflasi terendah di Banyuwangi dan Surabaya 0,20 persen,” katanya, kemarin.

Dijelaskannya, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagianindeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,24 persen, kelompok pakaian dan alas kaki 0,08 persen, Dilanjutkan kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,12 persen, kelompok kesehatan 0,40 persen, dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,17 persen.

Sedangkan kelompok yang mengalami deflasi yaitu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,03 persen, kelompok transportasi sebesar 0,21 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,47 persen.[rac]

Rate this article!
Tags: