Jatim Kirimkan Ratusan Seniman Ke Jakarta

2-ReogPemprov Jatim, Bhirawa
Jawa Timur diminta presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menjadi salah satu penyaji dalam Upacara Hari Kemerrdekaan tanggal 17 Agustus mendatang di Istana Negara.
Untuk memenuhi permintaan Presiden tersebut pemprov mengirimkan ratusan seniman ke  Jakarta. Hal ini juga tidak hanya Bali sebagai gudang dari seni budaya, namun Jatim juga kaya akan seni dan budaya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jatim, Dr H Jarianto MSi mengatakan, hal ini merupakan amanah yang diberikan pada Jatim menjelang berakhirnya masa jabatan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono.
“Dalam beberapa hari mendatang ini, kesenian yang ada di Jakarta akan didominasi penari Jawa Timur,” katanya bersama Kepala UPT Taman Budaya Jatim, Sukatno SSn, Minggu (10/8).
Ia menjelaskan, untuk tari massal menjelang penurunan bendera pada tanggal 17 Agustus sore hari di Istana Presiden, Presiden RI meminta seniman yang dihadirkan dari Kabupaten Pacitan. “Spesial permintaan dari bapak Presiden,” tambahnya.
Sedangkan pada resepsi kenegaraan pada 17 Agustus malam hari, Jatim juga mempersembahkan tarian yang disuguhkan dalam waktu cukup singkat. Untuk itu, Jatim membawa penari andalan dari sanggar tari Gita Maron asal Surabaya.
Selanjutnya, pada 18 Agustus sore hari juga akan ada pawai budaya yang akan diikuti sebanyak 34 provinsi. Jatim akan menyuguhkan tarian yang menggabungkan antara Banyuwangian dan Madura.
“Menggunakan iringan kereta dan tim kesenian yang mengangkat tema Barong Osing atau Barong Banyuwangi,” katanya.
Lagi-lagi, ada permintaan khusus dari Presiden RI yang menginginkan di depan iringan kereta Banyuwangian dan Madura ini terdapat tarian Reog dengan Ndadak Merak dengan jumlah 200 Ndadak Merak dengan perjalanan Monas-Istana Negara.
“Tapi bisa sanggupi 130 Ndadak Merak, 30 Ganong, 30 Warok, 30 Jadhil, dan 5 kelono bersamaan pawainya dibelakang peserta dari 34 provinsi se Indonesia,” katanya.
Sedangkan di Jatim, lanjutnya, kini tengah dipersiapkan juga tarian massal menjelang penurunan bendera pada sore hari. “Persiapan yang ada di Grahadi  sudah diatasi STKW (Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta),” katanya.  [rac]

Tags: