Jatim Kondusif, Sambut Tahun Baru dengan Istighosah

Gubernur Jatim Dr H Soekarwo bersama Wagub Jatim Drs H Saifullah Yusuf bersama Pimpinan Forkopinda Provinsi Jatim melakukan pemukulan rebbana pada malam pergantian tahun di depan Kantor Gubernur Jatim.

Pemprov Jatim, Bhirawa
Gubernur Jatim Dr H Soekarwo dan Wagub Jatim Drs H Saifullah Yusuf menyambut tahun baru 2018 dengan istighosah dan dzikir bersama di depan kantor Gubernur Jatim, Jalan Pahlawan 110 Surabaya, Minggu (31/12) malam. Turut hadir dalam acara itu, Sekdaprov Jatim, Dr H Akhmad Sukardi, Konjen Australia dan Amerika, para kepala OPD di lingkungan Pemprov Jatim.
Acara malam pergantian tahun khas Jatim ini berlangsung khusuk dan meriah. Karena dihadiri ribuan masyarakat dengan dimeriahkan hadrah dari kelompok Ikatan Seni Hadrah (Ishari) dari enam daerah, yaitu Pasuruan, Jombang, Mojokerto, Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo.
Dalam sambutannya, Pakde Karwo mengatakan, kegiatan ini merupakan wujud syukur atas berbagai capaian positif, dan situasi dan kondisi yang relatif kondusif di Jatim pada 2017 lalu, serta berharap Tahun 2018 bisa menjadi lebih baik. “Ini wujud rasa syukur kita kepada-Nya, karena kita telah diberikan nikmat sepanjang 2017 ini, dan mari kita berdoa agar 2018 menjadi lebih baik,” katanya.
Menurut dia, 2017 telah dilalui dengan baik oleh Jatim, bahkan berbagai penghargaan tingkat nasional berhasil diraih. Capaian itu karena situasi dan kondisi di Jatim kondusif. Imbasnya, pembangunan berjalan dengan lancar, sehingga kesejahteraan masyarakat bisa meningkat.
“Kita tidak bisa membangun jika tidak aman, kita juga tidak bisa meningkatkan kesejahteraan jika tidak ada pembangunan. Jadi segitiga besi (aman,nyaman-membangun-sejahtera) ini harus kita jaga,” katanya.
Menyongsong 2018, Pakde Karwo berkomitmen untuk terus memelihara dan meningkatkan kesolidan segitiga besi tersebut, tujuannya agar masyarakat semakin sejahtera. Caranya, dengan membangun provinsi Jatim berbasis etika, moral, dan spiritual.
“Kami akan memperbanyak para penghafal Al-Quran atau hafidz dan hafidzah untuk membantu Jatim tetap aman dan tentram, menggandeng seluruh pihak, baik Polri, TNI, pengusaha, kaum intelektual, tokoh agama dan masyarakat. Mari kita bangun Jatim berbasis etika moral dan akhlak,” tegasnya.
Sementara itu, Pangdam V/Brawijaya, Mayjen Arif Rahman mengatakan, dirinya memberi apresiasi terhadap kekompakan Forkopimda Jatim yang telah menciptakan suasana kondusif pada Tahun 2017. Kekompakan ini harus terus dijaga seterusnya, apalagi pada Tahun 2018 Jatim memasuki tahun politik.
“Telah banyak peristiwa penting yang berhasil kita atasi pada 2017, ini tidak lepas dari kuatnya kebersamaan serta sinergitas antara pemerintah, TNI, Polisi, tokoh agama dan masyarakat. Mari kita tingkatkan kebersamaan ini di 2018m,” katanya.
Arif Rahman juga memuji Pakde Karwo yang telah mampu menciptakan kondusivitas dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Kami juga berterima kasih kepada Pakde Karwo yang bersama-sama menciptakan keamanan di Jatim. Kondisi ini memberi andil besar terhadap pembangunan demi kesejahteraan masyarakat,” pujinya.
Sedangkan Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin mengatakan, acara istighotsah menyambut tahun baru 2018 ini membuatnya bangga sebagai Kapolda, pasalnya acara ini hanya ada di Jatim. “Saya bangga dan berterima kasih kepada Pakde Karwo, sudah tiga tahun berturut-turut menyambut tahun baru dengan istighotsah,” katanya.
Senada dengan Pakde Karwo, menurut Machfud, situasi dan kondisi di Jatim relatif aman pada 2017. “Tidak ada kejadian menonjol di 2017, tidak ada kerusuhan massal, bentrokan karena SARA, dan lain-lannya. Intinya, Jatim aman, bahkan ketersediaan pangan di Jatim melimpah. Ini luar biasa” lanjutnya. [iib]

Tags: