Jatim Lakukan Inovasi Perkuat Swasembada Daging

Foto: ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Provinsi Jatim melalui Dinas Peternakan berupaya melakukan inovasi dan menjalankan program dalam rangka penguatan swasembada atau usaha memenuhi kebutuhan daging sapi di wilayah setempat.
“Kami memaksimalkan program dan berkomitmen agar Jatim tetap stabil untuk persoalan daging sapi,” ujar Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Rohayati kepada wartawan di Surabaya, Selasa (25/4).
Salah satu upayanya adalah dengan meningkatkan populasi sapi potong di wilayahnya yang tahun ini mencapai 4,4 juta ekor atau merupakan yang tertinggi dari semua provinsi di Indonesia. Dengan angka populasi sapi potong tersebut, kata dia, produksi daging mencapai angka hingga 403.197 ton.
Menurut dia, tingginya populasi sapi di Jatim itu karena penerapan program Insemininasi Buatan (IB) berhasil sehingga jumlah kelahiran sapi terus meningkat. “Peningkatannya sekitar 10 persen atau sejuta ekor lebih adalah sapi bunting sehingga bisa dimaksimalkan,” ucap mantan Kepala Bidang Agribis Dinas Peternakan Jatim tersebut.
Semakin tingginya populasi sapi, kata dia, membuat Jawa Timur mengalami surplus sapi potong, termasuk menjadikan provinsi setempat sebagai gudang ternak di Tanah Air. Dengan demikian, lanjut dia, kelebihan jumlah sapi potong itu dikirim ke luar provinsi dan ke luar pulau seperti DKI Jakarta, Jawa Tengah, kemudian daerah di Kalimantan hintga Sulawesi.
“Kalau kebutuhan di Jatim mencapai 377 ribu ton, dan pada tahun ini mengalami surplus sapi potong sebesar 30 ribu ekor,” kata pejabat perempuan yang akrab disapa Atik tersebut.
Untuk harga daging sapi di Jatim, ia mengaku masih stabil di kisaran harga Rp90-120 ribu dan diharapkan menjelang bulan puasa hingga memasuki masa Lebaran 2017 tidak ada kenaikan signifikan.
“Semoga harga terus stabil meski permintaan meningkat 3-4 kali lipat saat memasuki bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini,” katanya.
Sementara itu, pada beberapa kesempatan, Gubernur Jatim Soekarwo menegaskan bahwa daging sapi di wilayahnya mengalami surplus 30.654 ton atau menyumbang 22 persen daging nasional.
Tak itu saja, capaian tersebut mendapat pujian dan apresiasi dari Pemerintah Pusat yang melalui Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan bahwa Jatim sebagai contoh bagi provinsi lain dalam hal penguatan swasembada daging sapi. [ant]

Tags: