Jatim Masih Tertinggi Covid 19, ACT Dampingi Masyarakat Terdampak

Fitri dan putra – putrinya, sebagai penerima manfaat Usaha Mikro Indonesia.

Surabaya, Bhirawa.
Hingga kini, Jawa Timur masih mencatat kasus tertinggi pasien Covid-19 di Indonesia. Per tanggal 30 Juni 2020 ini terkonfirmasi sebanyak 11.805 kasus, dengan total pasien sembuh sebesar 3.891 dan pasien meninggal sebanyak 863 Jiwa.

Karena itu, Aksi Cepat Tanggap (ACT) selalu menjaga komitmen dan senantiasa berusaha untuk terus mengadakan pendampingan masyarakat yang terdampak pandemi ini. Mulai pemberian bantuan Sembako, bantuan makan gratis, bantuan untuk tendaga medis, sampai menyalurkan donasi berupa permodalan usaha kepada masyarakat kurang mampu.

Menurut Tim Program Aksi Cepat Tanggap (ACT) Jatim, Mashudi, ACT akan terus menyalurkan amanah dari para dermawan kepada masyarakat terdampak, dan tentunya para tenaga medis yang berjuang di garda terdepan penanganan wabah ini. ACT total telah menyerahkan bantuan donasi sebanyak 58.745 paket selama masa pandemi ini, terhitung sejak awal bulan maret hingga akhir Bulan Juni 2020.

”Salah satu penerima manfaat adalah Fitri (33) seorang janda dengan tiga orang anak yang masih kecil yang dua tahun silam suaminya meninggal Sejak saat itu Fitri harus menyambung hidup dan merawat anaknya seorang diri dengan berjualan salad buah, di salah satu Taman Kanak-Kanak di Surabaya. Keadaan wabah yang menyebabkan sekolah diliburkan membuat dirinya hanya mengandalkan penjualan secara pesanan. Keadaan ini membuat modal untuk membuka usaha Kembali habis karena digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dirinya dan ketiga anaknya,” kata Mashudi.

Terkait bantuan permodalan ini, Fitri menyatakan bersyukur atas bantuan yang diterima berupa modal usaha ini. Di tengah situasi yang Alhamdulillah semakin membaik. In Sya Allah kami bisa manfaatkan untuk modal kembali berjualan,” ujar ibu penerima manfaat program Sahabat Usaha Mikro Indonesia (UMI). Selain modal usaha, ACT juga menyalurkan Sembako kepada beberapa keluarga terdampak di Jawa Timur, Khususnya para pekerja harian yang kehilangan penghasilan.

”Bantuan ini sangat membantu kami, dengan posisi kami yang sudah tidak lagi memiliki penghasilan, semoga keadaan segera membaik dan kami bisa Kembali bekerja,” ujar Kustoro (49) salah satu penerima manfaat Program Operasi Pangan Gratis.

Bukan hanya berupa Sembako, ACT juga meimplementasikan Program Makan Gratis yang dibagikan kepada masyarakat di jalan. Sebagian penerima manfaat adalah para tukang ojek, baik online maupun pangkalan. Diliburkannya sekolah, perkuliahan, perkantoran, serta tidak beroperasinya layanan angkutan publik membuat orderan turun drastic.

”Tidak sedikit dari kami yang sehari hanya dapat Rp30 ribu, bahkan tidak sedikit yang kurang dari itu,” ujar Pupun Ariyanto (29) salah seorang driver ojek online. Kalau normal rata – rata kami bisa memperoleh Rp150 ribu, ini saja saya berangkat dari jam 07.00 WIB sampai sekarang jam 14.00 WIB baru dapat Rp24 ribu,” lanjutnya.

Selain itu, tenaga medis yang senantiasa berjuang di garda terdepan penanganan wabah ini juga mendapatkan apresiasi dan dukungan berupa pemberian paket vitamin dan paket Alat Pelindung Diri (APD). Selain sebagai bentuk dukungan, ini juga sebagai bentuk kepedulian masyarakat dan ACT kepada para petugas medis agar senantiasa terjaga diri dan kesehatanya.

RSU dr Suyudi, Paciran, Lamongan, merupakan salah satu penerima manfaat melalui managemen yakni dr Deny Fianto SpPd, mengucapkan rasa syukur dan terimakasihnya kepada masyarakat yang senantiasa peduli dan memberikan dukungan kepada para tenaga medis. ”Kami berterimakasih atas bantuan dan dukungannya kepada kami selaku tim medis, dan kami berharap untuk senantiasa diberikan kemudahan dan kekuatan dalam menjalankan amanah besar ini,” ungkapnya mewakili rekan sesama tim medis.[fen]

Tags: