Jatim Pastikan Sudah Petakan Daerah Rawan Bencana

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Pemprov, Bhirawa
Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf memastikan jika Pemprov Jatim sudah melakukan pemetaan wilayah-wilayah rawan bencana. Pemetaan ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi segala bentuk bencana dan menjadi bukti jika pemprov sudah siap dengan segala kemungkinan terburuk.
“Tentunya kami tidak berharap ada bencana di Jatim. Tapi kalau memang ada bencana, maka segalanya harus siap dan jangan sampai ada korban,” kata Wagub Saifullah Yusuf dikonfirmasi mengenai kesiapan Jatim menghadapi musim penghujan, Minggu (3/1).
Orang nomor dua di Jatim tersebut tak menampik jika sejumlah daerah di wilayahnya merupakan daerah rawan bencana, seperti banjir, tanah longsor, puting beliung hingga gunung meletus. Untuk itu, ia meminta seluruh pihak, terutama pemerintah daerah setempat tidak lengah dan waspada terhadap apa yang akan terjadi.
“Ada bencana yang bisa diprediksi sehingga harus dilakukan pencegahan agar tidak sampai terjadi. Aparat dan pemerintah daerah harus tahu apa yang dilakukannya,” tegas mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal itu.
Gus Ipul, sapaan akrab Wagub Saifullah Yusuf, mencontohkan seperti di daerah aliran sungai Bengawan Solo dan permukiman di lereng gunung berapi yang memang sudah dilakukan simulasi dan berbagai koordinasi dengan pihak terkait. “Harapan kami, kalau situasinya darurat maka masyarakat sudah tahu apa yang dilakukannya. Ini telah kami pikirkan, tapi semoga tidak sampai terjadi bencana,” katanya.
Disinggung tentang aktivitas Gunung Bromo, Gus Ipul mengaku semua aktivitas masih aman selama dilakukan di luar titik yang ditentukan, yakni 2,5 kilometer dari kawah puncak. “Intinya, segala aktivitas di luar kawasan lautan pasir tidak ada masalah. Masyarakat yang akan berwisata kami persilakan datang beramai-ramai karena memang sangat indah,” ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan laporan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim akhir pekan lalu telah terjadi banjir di Desa Banyulegi Kecamatan Dawarblandong danĀ  banjir di lima desa di Jombang. Khusus di Jombang, daerah yang tergenang banjir yaitu di Desa Perak Kecamatan Perak, Desa Jatipelem Kecamatan Diwek, Desa Pulo Lor Kecamatan Jombang, Desa Sambong Santren Kecamatan Jombang dan Desa Tambakberas Kecamatan Jombang.
“Hujan tersebut disebabkan hujan deras disertai angin pada 31 Desember sekitar pukul 17.00 – 23.30. Akibat hujan lebat tersebut, beberapa sungai di daerah tersebut tidak bisa menampung air hujan, hingga tanggul sepanjang 75 meter jebol di Sungai Ngotok Ring Kanal Desa Kedunglosari dan Desa Pesantren Kecamatan Tembelang,” kata Kepala BPBD Provinsi Jatim Sudharmawan.
Menurut dia, tidak ada korban jiwa dalam banjir tersebut, hanya ada satu orang korban luka karena terpeleset. Sebanyak 26 jiwa terdiri dari 15 anak-anak dan 11 desa mengungsi di SDN 1 dan 2 Denanyar. Saat ini, seluruh pengungsi sudah dipulangkan karena air sudah surut.
Terkait tanggul yang jebol, saat ini sudah ditambal menggunakan karung yang berisi pasir. Sebanyak 3.000 karung dikirim BPBD. “BPBD bersama TNI dan Polri dibantu masyarakat melakukan penambalan tanggul yang putus,” tandasnya. [iib]

Tags: