Jatim Penyumbang Terbesar Perceraian di Indonesia

Foto: ilustrasi perceraian

Foto: ilustrasi perceraiacerai

Malang, Bhirawa
Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa menyatakan Provinsi Jatim merupakan penyumbang terbesar angka perceraian di Indonesia, yakni mencapai 47 persen atau mencapai sekitar 90 ribu pasangan.
“Dalam beberapa tahun terakhir ini angka perceraian di Indonesia melonjak drastis dan Jatim merupakan penyumbang terbesar dalam kasus perceraian di Tanah Air, bahkan mencapai 47 persern atau hampir separo kasus percereaian di Indonesia ada di Jatim,” kata Khofifah usai menggelar konferensi pers terkait Hari Lahir (Harlah) ke-70 Muslimat NU di Malang, Minggu (20/3).
Ia mengatakan penyebab perceraian salah satunya adalah masalah ekonomi (kesejahteraan) dan prosesnya sebagian besar melalui gugatan atau perceraian yang diajukan pihak istri.
Oleh karena itu, setiap ada Harlah, termasuk yang dilaksanakan di Stadion Gajayana, Sabtu (26/3) mendatang, para pimpinan cabang selalu melaporkan kondisi ekonomi warga sebagai bahan untuk rekomendasi bagi pemerintah. “Karenanya kali ini kita ambil tema ‘Bersatu Mewujudkan Indonesia Damai Sejahtera’, dengan tujuan penguatan membangun kedamaian dan perwujudan kesejahteraan kita kontribusi dalam bentuk apapun,” tuturnya.
Sementara berdasarkan data yang disampaikan Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf belum lama ini, di Jatim tidak kurang dari 500 ribu pasangan yang menikah setiap tahun. Empat tahun lalu, berdasarkan data pengadilan agama tercatat ada 60 ribu pasangan yang bercerai setiap tahun, dan sekarang sudah mencapai 90 ribu pasangan per tahun.
Pada 2009, pasangan menikah mencapai 2.162.268 dan yang bercerai mencapai 216.286 kasus, pada 2010, menikah sebanyak 2.207.364 kejadian dan bercerai 285.184 kasus, 2011 pasangan menikah 2.319.821, bercerai 258.119 kasus, 2012 pasangan menikah sebanyak 2.291.265 dan yang cerai 372.577 kasus, 2013 pasangan menikah 2.218.130 kejadian dan bercerai mencapai 324.527 kasus. [mut,ant]

Tags: