Jatim Provinsi Entrepreneurship

Kadispora Jatim, Supratomo didampingi Kabid Pengembangan Organisasi Pemuda, Dudi Harjanto saat melihat produk peserta JPID.

Kadispora Jatim, Supratomo didampingi Kabid Pengembangan Organisasi Pemuda, Dudi Harjanto saat melihat produk peserta JPID.

Jambore Pemuda Indonesia Daerah (JPID)
Blitar, Bhirawa
Sejarah mencatat kalau hampir seluruh kabupaten/kota di Jatim adalah sentra perdagangan, masyarakatnya juga memiliki jiwa enterpreuner untuk mengembangkan usahanya.
Cara berpikir orang Jatim di masa lalu melalui etos-etos budaya lokal atau etos entrepeneurship di kota-kota dagang di daerah pesisir Tuban, Gresik, Surabaya dan di lintasan Sungai Brantas seperti Kediri. Selain itu,juga perludigali pranata lokal yang baik tentang etika hidup bermasyarakat, etika berdagang, dan budipekerti.
Budaya berwirausaha inilah yang diharapkan menurun ke pemuda, mereka diharapkan bisa menjadi pengusaha tangguh yang berani bersaing di nasional maupun internasional. Apalagi era MEA membuka peluang bagi pemuda untuk mengembangkan usahanya.
Dalam menghadapi masyarakat ekonomi Asean (MEA) dalam perspektif peradaban bangsa dari wilayah Jatim, MEA bukanlah konstelasi baru yang mesti dihindari, tetapi merupakan peluang untuk meneguhkan kembali daya saing imperium Majopahit.
Demikian sambutan Gubernur Jatim yang dibacakan oleh Kadispora Jatim, Drs Supratomo, MSi saat membuka Jambore Pemuda Indonesia Daerah (JPID) Jatim 2016 di kabupaten Blitar, Senin (17/10).
“Kita layak bersyukur dan bangga, Jatim sekarang sudah menjadi petarung unggul di tahun pertama era pasar bebas Asean 2016, yang ditandai dengan surplus perdagangan Jatimatas asean pada semester Itahun 2016 yang mencapai 1.160,53 jutadolar AS. dan yang membanggakan pada periode 2016 perdagangan Jatim surplus dengan Singapura yang mencapai 112,89 jutadolar AS,” papar Supratomo.
Kinerja ekonomi Jatim ditengah dinamika global seperti ini, mampu tumbuh cepat 5.44% pada tahun 2015 dan pada semester Itahun 2016 mampu tumbuh cepat 5.55%. Pertumbuhan ekonomi yang mampu menghasilkan nilai tambah bruto (ntb) sebesar Rp. 1.689,8 trilyun pada 2015 dan Rp. 903.1 trilyun pada semester Itahun 2016 merupakan kontribusi nyata dari konsumsi rakyat Jatimyang mencapai 60% lebih dan sebagian besar dihasilkan dari kontribusi segmen UMKM yang mencapai 54,98%. “Inilah kekuatan fundamental ekonomi kita saat ini, yang tumbuh dari kekuatan pelaku yang tersebar diseluruh kabupaten/kota di Jatimbaik di perdesaan maupun di perkotaan,” katanya.
Ia berharap dari JPID ini bisa mencetak pemuda yang berjiwa pemimpin atau memiliki jiwa wirausaha. .”Oleh karena itu, kepada para peserta JPID tunjukkan jati diri kalian sebagai pemuda Jatim pewaris semangat maha patih Gajah Mada yang memiliki jiwa petarung yang gagah berani,” pungkasnya.
Sementara itu Kabid Pengembangan Organisasi Pemuda, Drs Dudi Harjanto menjelaskan, JPID 2016 diikuti oleh sekitar 300 lebih peserta dari sekitar 30 kabupaten/kota di Jatim. “Pada acara ini peserta mendapat kesempatan untuk memamerkan usahanya,” katanya.  [wwn.htn]

Rate this article!
Tags: