Jatim Raih 2 Emas di Kejurnas Judo di Bandung

Yuliati bersama atlet Judo Jatim merayakan kemenangan usai merebut medali emas. [wawan triyanto/bhirawa]

Yuliati bersama atlet Judo Jatim merayakan kemenangan usai merebut medali emas. [wawan triyanto/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Tim judo Jatim akhirnya berhasil merebut 2 emas, 2 perak dan 2 perunggu di Kejurnas yang digelar di Gedung Bikasoga, Bandung 11-13 Desember. Namun Penprov Persatuan Judo Indonesia (PJSI) Jatim melayangkan protes keras ke pihak panitia pertandingan karena merasa dirugikan oleh keputusan wasit.
Dua emas itu disumbangkan oleh Yuliati yang turun di kelas 52 kg putri setelah di babak final menaklukkan musuh bebuyutannya, Anita Agustina asal Jabar. Kemudian Vika Irma Safitri (-78kg) menumbangkan Desi Yudianti asal Jateng.
Sedangkan medali perak diraih oleh pasangan Ita Rahmawati dan Novita Wulandari dari nomor kata putri dan Hevrilia yang harus mengakui keunggulan Anisa asal DKI Jakarta di partai final. Dua perunggu direbut Desto Boy Sonyanta dari (-73kg putra) dan Muhammad Sendy Evansyah (90 kg putra).
Humas PJSI Jatim, Ismoyo mengaku puas dengan perjuangan para atlet, namun ia merasa kecewa dengan keputusan wasit maupun juri yang dinilainya merugikan Jatim.
Seperti di nomor kata putri, pasangan Ita Rahmawati dan Novita Wulandari harus puas dengan medali perak kalah selisih 3 poin dari pasangan Jateng Grace-Cyntia.  Karena saat pasangan Jateng itu tampil ada satu juri yang juga asal Jateng melakukan penilaian. Sehingga ada di indikasi juri itu tidak netral dalam menjalankan tugas. “Untuk menjaga netralitas, seharusnya juri asal Jateng itu tidak boleh menjalankan tugas saat pasangan asal Jateng itu tampil,” kata Ismoyo, Minggu, (13/12).
Kekecewaan Jatim bertambah ketika atletnya, Yoga Hayu Bramantya (-100kg putra) kalah dari Novianto Mattitale (Ambon). Menurut keterangan Ismoyo, wasit memberikan hukuman hansoku make (memegang bagian atas dan belakang lawan). Padahal dari rekaman vidio miliknya justru lawan yang melakukan pelanggaran itu.
“Untuk kasus Yoga, kami melayangkan protes secara tertulis, kami juga punya rekaman vidio kalau justru lawan yang melakukan pelanggaran itu,” tegasnya.
Sementara itu, Pelatih Jatim, Wisnu Sri Basuki mengaku puas dengan hasil yang diraih oleh para atlet, karena ada 12 atlet yang sudah memastikan diri lolos ke PON Jabar 2016. “Yoga walaupun kalah, tapi ia masih lolos ke PON karena peringkatnya masuk 8 besar nasional,” katanya.
Sebernarnya Jatim berpeluang menambah dua emas dari Dewinda Ariani Trisna (48 kg putri), namun ia tidak bisa turun di Kejurnas Bandung karena mengalami gangguan pencernaan. Kemudian pasangan kata putra Suliswanto-Embun Cahyono karena tidak mendapat izin dari kesatuannya, TNI AD. “Untuk Dewinda sudah pasti lolos ke PON walau tak turun di Kejurnas, namun untuk Suliswanto-Embun Cahyono masih harus menunggu keputusan PB PJSI,” katanya. [wwn]

Tags: