Jatim Siap Gelar Pemilu Serentak dengan Aman dan Tertib

Pemprov Jatim, Bhirawa.
Jawa Timur siap menggelar pesta demokrasi Pemilu 2024 dalam kondisi aman dan tertib. Disampaikan Kabakesbangpol Jatim, Edi Supariyanto, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar parawansa menekankan pentingnya penyelenggaraan pemilu 2024 dengan aman dan tertib sesuai dengan aturan undang-undang.

“Tahun ini sudah banyak partai politik peserta Pemilu memanasi mesin politiknya tapi sampai saat ini khususnya di Jatim belum ada kemunculan konflik baik internal maupun antar parpol.. Gubernur Khofifah telah mengamantkan agar penyelenggaraan pemilu 2024 harus dengan kondisi aman dan tertib sesuai aturan,” jelas Edi pada acara Fasilitasi Pengawasan Ormas dalam rangka Mendukung susksesnya Pelaksanaan Pemilu Serentak 2024, Senin (20/3).

Untuk memastikan kondisi aman dan tertib dalam pelaksanaan pemilu serentak tersebut, lanjut Edi, pihak Pemprov Jatim juga telah meningkatkan upaya mitigasi kemungkinan konflik dan benturan kepentingan antara kelompok kepentingan terutama terkait pemilu.

Hal ini, lanjut Edi terkait pula dengan fakta politik jawa Timur sebagai salah satu wilayah dengan jumlah pemilih terbesar. “Jawa Tmur memiliki 38 kabupaten dan kota, yang juga adalah lumbung suara dengan sekitar 3 juta pemilih . Sekarang saja terlihat setiap bulan pasti ada tokoh tokoh politik nasional yang datang,” terang Edi.

Untuk itu , lanjutnya, organisasi masyarakat sebagai wadah kegiatan dan tenaga masyarakat bisa berperan banyak dalam menjamin kondisi aman dan tertib dalam pelaksanaan Pemilu 2024.

Dengan jumlah kelompok masyarakat sipil atau organisasi masyarakat mencapai 641.620 ormas di seluruh indonesia, lanjutnya, fakta yang menunjukkan kemajuan demokrasi ini harusnya menjadi potensi pendorong pembangunan dan bukan penghambat.

Dalam Pemilu, ujar Edi ,Ormas bisa berkontribusi sebagai penyampai ide-ide pembangunan , membantu pendidikan politik dan pendorong pemilih yang baik serta penyeimbang pada potensi konflik.

Sementara Asisten koord Wasbang Deputi Bidkor Kesbang kemendagri, Cecep Agus Supriyatna menyebut tantangan di Pemilu serentak adalah pragmarisme,politik identitas ,politik SARA dan politik uang.

“Praktek – praktek tersebut menyimpang dari kaidah umum Pemilu tapi sering kali sangat jitu un tuk memenangkan pemilihan. Tapi hal ini bisa merusak bangsa dan kepentingan masyrakat,’ tegasnya.

Untuk itu, Cecep melihat Ormas bisa mendukung dan sukseskan penye;enggaraan pemilu dengan membantu pendidikan politik, kontribusi menjaga stabilitas politik dan keamanan, serta wadah kadarwisasi calon pemimpin bangsa. [gat.dre]

Tags: