Jatim Siapkan Perluasan UN Online SMK

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Dindik Jatim, Bhirawa
Persiapan menyambut Ujian Nasional (UN) online SMK di Surabaya bakal diikuti kabupaten/kota lain di Jatim. Sebab, UN online yang rencananya dimulai tahun ini juga akan diperluas ke seluruh daerah di Jatim.
Kabid Pendidikan Menengah Kejuruan (Dikmenjur) Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim Hudiono memastikan dari 38 kabupaten/kota di Jatim hampir seluruhnya telah siap. “Saat ini perangkat IT nya sedang dipersiapkan semua. Kenyataannya, banyak yang sudah siap dibandingkan yang belum,” kata Hudiono, Minggu (18/1).
Menurut Hudiono, mempersiapkan UN online ini tidak akan membingungkan baik pihak sekolah maupun pemerintah. Sebab, diakuinya secara umum siswa di Jatim sudah melek IT dan didukung infrastruktur yang memadahi. “Tidak hanya di Surabaya, beberapa sekolah di daerah lain juga sudah biasa menggelar ujian sekolah dengan online. Jadi kita sudah terbiasa dengan program semacam ini,” imbuh alumni Fakultas Psikologi UGM Jogjakarta ini.
Sementara itu, Surabaya yang telah mempersiapkan UN online untuk SMK sejak 2014  lalu, kini tinggal menunggu keputusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk melaksanakan uji coba. Kabid Pendidikan Menengah Dindik Surabaya Sudarminto memastikan, seluruh perangkat IT di sekolah sudah 100 persen siap. Namun, sampai saat ini pihak kementerian tak kunjung memberi kepastian terkait waktu uji coba UN online akan digelar. Padahal, informasi uji coba UN online semula diperkirakan pada akhir Desember 2014.
“Kita tidak tahu, hingga pertengahan Januari tahun ini uji coba tak kunjung ada kepastian kapan akan digelar,” tutur mantan Kepala SMAN 16 Surabaya ini.
Persiapan tidak hanya dilakukan oleh Dindik Surabaya. Pihak kementerian beberapa waktu lalu bahkan juga sudah melakukan karantina perangkat IT yang akan digunakan untuk melaksanakan UN online. Karantina ini sekaligus untuk mengisi software UN online. “Jadi baik dari sisi perangkat keras maupun lunaknya (program) kita sudah siap semua,” kata dia.
Saat ini, Sudarminto mengaku telah mengembalikan seluruh perangkat IT ke sekolah masing-masing. Meski demikian, programnya sudah terinstal dan terkunci. Sehingga, dia berani memastikan meskipun komputernya dipakai pembelajaran tidak akan mengganggu program UN yang sudah terinstal.
Sebagaimana diketahui, Surabaya menjadi kota pertama pilot project UN online karena kesiapan IT nya. Tak hanya SMK negeri yang siap dengan terobosan ini, seluruh SMK swasta pun siap meski ada beberapa yang harus bergabung ke sekolah lain karena perangkat IT nya masih kurang. “Sekarang kami menunggu apakah ada uji coba dulu atau langsung UN online. Semuanya kami siap karena infrastruktur juga sudah dikondisikan,” tegas Sudarminto.
Menurut Sudarminto, meskipun nantinya UN bukan lagi menjadi penentu kelulusan, dia berharap UN online tetap berjalan. Menurutnya, UN ini tetap penting sebagai bagian dari evaluasi kompetensi. “Untuk masuk ke perguruan tinggi juga melihat nilai UN-nya. Begitu juga kalau ingin kerja. Perusahaan akan melihat nilai UN-nya. Jadi ini masih penting,” pungkasnya. [tam]

Rate this article!
Tags: