Jatim Siapkan SMK PElosok dan Potensial

wp-uploads--2011--10--HARUN-DINDIKDindik Jatim, Bhirawa
Setelah berhasil mendirikan 40 SMK mini di sejumlah daerah, Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim kembali kembali menggagas program baru terkait pendidikan vokasional(ketrampilan,red). Kali ini, yang tengah disusun adalah pendirian SMK di daerah pelosok dan daerah potensial yang disebut SMK khusus.
Kepala Dindik Jatim Dr Harun MSi mengatakan, SMK di daerah pelosok dan daerah terpencil ini didirikan untuk membekali masyarakat di suatu daerah agar masyarakatnya memiliki keterampilan tertentu.
Ditargetkan, SMK khusus itu mulai beroperasi pada tahun ajaran 2015/2016 mendatang. Pemilihan daerah untuk pendirian SMK tersebut telah dipertimbangkan dengan matang.
“Pada tahap awal, masing-masing daerah pelosok dan potensial akan diberi kuota 20 SMK. Pemilihan daerah pendirian berdasar pertimbangan yang ketat. Ada parameter yang harus dipenuhi oleh kabupaten/kota agar SMK khusus ini bisa berdiri di sana,” katanya.
Alumnus Lemhanas 2008 ini mencontohkan, pendirian SMK di daerah terpencil harus memenuhi parameter, diantaranya jarak lokasi dengan kecamatan sekitar 30 km. Infrastruktur jalan dan jembatan kurang memadai, tingkat pendidikan masih rendah, dan pendapatan per kapita warganya masih di bawah standar.
“Di daerah Jatim yang masuk parameter itu akan kami dirikan SMK khusus untuk daerah terpencil. Itu untuk penunjang kehidupan dan pemerataan pendidikan,” ungkapnya.
Sementara, lanjut Harun, parameter untuk pendirian SMK di daerah potensial harus mempunyai produk unggulan yang perlu dikembangkan, infrastruktur yang memadai, sudah ada SMK, masyarakatnya aktif dan kreatif, serta lingkungannya mendukung. Dia menjelaskan, pendirian SMK khusus akan ditempatkan di lokasi yang mudah dijangkau masyarakat, misalnya di kantor kelurahan atau kecamatan.
“Dengan demikian, tidak perlu mendirikan gedung SMK baru dan lama pendidikannya selama enam bulan yang didominasi dengan praktik ” jelas dia.
Mantan Kadisbudpar Jatim ini menyatakan, pada tahap awal setiap SMK khusus bisa menampung 100 sampai 200 orang. Sama halnya dengan SMK mini, anggaran yang bakal disiapkan Pemprov Jatim untuk masing-masing SMK khusus sebesar Rp 250 juta.
Harun optimis baik program SMK mini maupun SMK khusus ini akan berhasil sehingga akan terus dikembangkan secara berkala di tahun ajaran berikutnya.
Diakuinya, program SMK khusus ini hampir sama dengan SMK mini, hanya sasarannya yang berbeda. Jika SMK mini menyasar masyarakat sekitar pondok pesantren dan santri, sementara SMK khusus menyasar masyarakat di suatu daerah. “Ini demi meningkatkan kecakapan hidup masyarakat sekitar. Ke depan life skill ini bisa untuk cari kerja atau menciptakan lapangan kerja baru,” tandasnya.
Sementara itu, Kabid Pendidikan Menengah Kejuruan (Dikmenjur) dan Perguruan Tinggi (Perti) Dindik Jatim Hudiyono menambahkan, SMK plosok dan daerah potensial bisa didirikan jika daerah yang mengajukan telah melakukan master of understanding (MoU) dengan kamar dagang dan industri (Kadin) dan pelaku Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Selain itu, pihak Dindik juga akan menggandeng lembaga sertifikasi sebagai lembaga yang akan melegalisir kompetensi peserta didik.
“Jadi setelah lulus, peserta didik akan mendapat beberapa sertifikat kompetensi. Dari penyelenggara, DUDI, Kadin dan lembaga sertifikasi. Dengan sejumlah sertifikat tersebut, diharapkan kompetensi siswa benar-benar terukur dan diakui,” ,” pungkas Hudiyono. [tam]

Rencana Pendirian SMK Daerah Terpencil  Rencana Pendirian SMK Daerah Potensial

Kab. Sumenep  Kota Surabaya
Kab Pacitan  Kab Sidoarjo
Kab Bondowoso  Kab Gresik
Kab Malang  Kab Jombang
Kab Pamekasan  Kota Malang
Kab Situbondo  Kab Jombang
Kab Banyuwangi

Tags: