Jatim Tak Khawatirkan Distribusi Kebutuhan Pokok Tersendat

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Pemprov Jatim tak mengkhawatirkan distribusi kebutuhan pokok tersendat akibat kondisi cuaca yang kerap tak menentu antara panas dan hujan dalam kurun waktu beberapa hari terakhir.
“Kami tak ingin distribusi tidak lancar meski cuaca memang kurang bersahabat sehingga harus dilakukan upaya-upaya menjaganya,” ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim M. Ardi Prasetyawan kepada wartawan di Surabaya, Kamis (13/10).
Menurut dia, Pemprov melalui sejumlah dinas terkait berupaya mengantisipasinya agar tak terjadi, seperti melakukan koordinasi maupun komunikasi agar stok kebutuhan pokok seperti cabai, beras dan bawang tak tersendat.
Beberapa langkah menjaga menguatan ketahanan pangan dan kestabilan harga, kata dia, antara lain berkomunikasi dengan Dinas Pertanian setempat agar melakukan upaya jika muncul peluang gagal panen. “Harus ada strategi dari petani bagaimana mengantisipasi jika gagal panen akibat hujan,” kata mantan Penjabat Bupati Mojokerto tersebut.
Selain itu, Pemprov Jatim juga tetap melakukan antisipasi dengan cara menggalakkan perdagangan antarprovinsi karena hal tersebut menjadi sangat penting untuk menjaga stabilisasi produksi.
Melalui perdagangan antarpulau, kata dia, akan memperkuat peluang pasar dalam negeri sehingga keberadaan 26 kantor perwakilan dagang (KPD) di 26 provinsi di Indonesia dipastikan sangat membantu.
Keuntungan lain dari memperkuat pasar antarpulau adalah terciptanya jaringan antarpelaku usaha di daerah lain sehingga tercipta hubungan yang bagus antarwilayah. “Artinya, jika hubungan dan jaringan sudah terbentuk maka tentu saja tidak akan mengalami kesulitan saat memasarkannya,” katanya.
Secara umum, dampak positif adanya KPD jika dilihat dari nilai transaksi selama ini potensinya meningkat setiap tahunnya, yaitu pada 2011 mencapai Rp463,35 triliun, atau meningkat dua kali lipat pada 2015 yakni sebesar Rp804,578 triliun atau surplusnya mencapai Rp99,831 triliun.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf mengaku sampai saat ini kebutuhan dan produktivitas produksi masih sesuai harapan karena belum ada laporan yang signifikan terkait masalah kendala.
“Sampai sekarang dan tiga bulan ke depan stabilisasi maupun stok kebutuhan masih aman, seperti padi. Meski ada yang puso, tapi tidak sampai membuat distribusi tidak lancar, bahkan terhenti,” kata Gus Ipul, sapaan akrabnya. Budi Suyanto. [ant]

Tags: