Jatim Terbanyak Klaster Covid-19 di Sekolah, Komisi E: Sangat Disayangkan

Ketua Komisi E DPRD Jatim, Wara Sundari Reny Pramana

DPRD Jatim, Bhirawa
Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Jawa Timur rupanya belum memberikan keamanan bagi tenaga pendidik maupun murid ditengah pandemi Covid-19. Ribuan orang tertular virus mematikan ini.
Tercatat, 165 klaster Covid-19 saat PTM. Dari jumlah tersebut, ada 917 guru dan 2.507 murid yang terinfeksi. Data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menunjukkan 1.303 sekolah menjadi klaster Covid-19 dengan jumlah terbanyak berasal dari Jawa Timur.
Data hingga 22 September pukul 20.59 menunjukkan, Jawa Timur memiliki 165 klaster saat PTM. Dari klaster tersebut, ada 917 pendidik dan tenaga kependidikan yang positif corona dan 2.507 murid yang positif.
Ketua Komisi E DPRD Jatim, Wara Sundari Reny Pramana pun mengaku geram atas adanya temuan klaster baru saat PTM digelar.
“Sangat disayangkan, ya. Jatim menjadi penyumbang kasus tertinggi klaster Covid-19 di sekolah ketika PTM dimulai,” kata Politisi PDI Perjuangan saat dikonfirmasi Bhirawa, Kamis (23/9) kemarin.
Geramnya Kakak kandung Menteri Sekretris Kabinet Pramono Anung ini lantaran sejak awal sebelum PTM diberlakukan sudah diingatkan. Mulai kesiapan sarapan prasarana, tenaga pendidik dan siswa harus menyadari bahwa pandemi belum selesai meskipun mengalami tren penurunan kasus Covid-19.
“Dari awal Kita sudah menyampaikan ketika ingin segera dibuka PTM yang perlu dan wajib menjadi perhatian kita bersama adalah kesiapan Kita semua, siap sarana prasarananya, gurunya, siswanya,” terangnya.
Sehingga, lanjut Wara, protokol kesehatan (Prokes) menjadi prioritas. Disamping itu sarana sekolah tempat siswa belajar dirubah menjadi semi terbuka. “Agar sirkulasinya bagus bukan ruang tertutup seperti sebelum pandemi,” pungkasnya.
Sementara, Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim, Hikmah Bafaqih menjelaskan bahwa prosentase Jatim terkecil sekitar 2 persen, dibandingkan Provinsi lain yakni 3,5 peren.
“Jadi mesti dilihat dari prosentase, sebab itu menggambarkan berapa banyak sekolah yang sudah tatap muka. Kita masih paling kecil dari data diatas,” ulasnya.
Politisi PKB ini pun meminta agar melakukan penelusuran kontak erat terkait klaster PTM. Hikmah mengatakan munculnya kasus Covid-19 saat sekolah tatap muka menjadi peringatan semua daerah untuk berhati-hati.
“Segera melakukan penelusuran ya. Agar tidak muncul klaster baru lagi,” pinta Hikmah.
Selain Jawa Timur, kasus tinggi juga terjadi di Jawa Barat melaporkan adanya 150 klaster sekolah tatap muka. Total pendidik dan tenaga kependidikan yang tertular mencapai 1.146 orang dan murid 2.343 orang.
Kemudian, Jawa Tengah mencatatkan 132 klaster dengan jumlah orang tertular sebanyak 733 guru serta 473 orang murid yang positif Covid-19. Berikutnya, Nusa Tenggara Timur mencatat 104 klaster. Adapun, jumlah tenaga pendidik dan kependidikan yang terinfeksi corona 284 orang serta murid 1.037 orang.
Sementara, wilayah dengan klaster terendah ialah Sulawesi Barat sebanyak 2 klaster. Selain itu hanya ada 2 tenaga pendidik dan kependidikan yang positif Covid-19 di provinsi tersebut.
Kemudian, Sulawesi Tenggara yang melaporkan 5 klaster corona dan penularan terhadap 32 tenaga pendidik dan kependidikan serta 79 murid. Di Maluku Utara, terdapat 6 klaster yang menginfeksi 157 guru serta 411 murid. [geh]

Tags: