Jatim Tertinggi DBD

Korban jiwa akibat penyhakit demam berdarah sudah hampir 100 orang, tersebar di seluruh Indonesia. Nyamuk aedes agepty tidak pilih-pilih orang “menyuntikkan” virus dengue. Juga tidak pilih-pilih tempat, kawasan bersih bisa menjadi sarang nyamuk. Bahkan nyamuk demam berdarah biasa “lembur” pada siang hari. Sehingga diperlukan upaya lebih sistemik mencegah, dan penularan. Selain dengan 3M, perlu pula dilakukan fogging (pengasapan).
Sampai cucu Wakil Presiden Jusuf Kalla juga menjalani rawat inap, karena terjangkit demam berdarah. Jakarta menjadi kota (megapolitian) dengan kasus suspect demam berdarah paling banyak. Disusul kabupaten Ponorogo, dan Kediri. Daerah lain, tak kurang miris, karena semakin banyak genangan air sebagai per-semai-an jentik nyamuk. Namun sangat jarang dinyatakan sebagai status KLB (Kejadian Luar Biasa).
Pada sepuluh propinsi yang terbanyak suspect demam berdarah, telah tercatat lebih dari 15 ribu pasien. Angka prevalensi korban jiwa sekitar 0,4% hingga 1,5%. Berdasar catatan Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kemenkes), korban jiwa telah mencapai 149 jiwa. Jawa Timur menjadi propinsi dengan suspect demam berdarah paling banyak (2660 kasus). Sebanyak 46 diantaranya tidak tertolong. Korban jiwa demam berdarah di Jawa Timur, paling banyak terjadi di kabupaten Kediri (12 orang).
KLB (Kejadian Luar Biasa) DBD, di kabupaten dan kota, serta propinsi, tak sembarang dinyatakan. Diantaran kriterianya, adalah peningkatan jumlah kasus sampai dua kali pada bulan yang sama tahun lalu (Januari 2018). Sehingga, walau sudah banyak mewabah di berbagai daerah, belum dinyatakan KLB. Namun upaya pencegahan wajib dilakukan lebih gigih. Bukan sekadar retorika 3M (Menguras, Mengubur, dan Menutup) plus fogging. Melainkan juga tindakan perawatan suspect.
Upaya yang lebih penting, adalah kesiapan rumah sakit pemerintah (dan RSUD) merawat pasien DBD. Seyogianya tindakan pengobatan di RSUD ditanggung pemerintah, karena DBD tergolong wabah. Kriteria wabah, karena suspect ditemukan masih di 395 kabupaten dan kota seluruh Indonesia. Wabah, disebabkan hujan deras menjadi banjir menggenangi seluruh permukiman. Bahkan juga menenggelamkan perkampungan. Banjir membawa sampah dari drainase yang dangkal dan kotor.
Sehingga lingkungan tempat tinggal (termasuk di dalam rumah) nampak kotor. Kondisi lingkungan yang tidak sehat menyebabkan penyebaran demam berdarah dengue (DBD) dan tipus. Pada puncak musim hujan dua tahun lalu, lebih separuh wilayah Jawa Timur dinyatakan KLB (Kejadian Luar Biasa) terhadap penyakit demam berdarah. Jumlah korban meninggal telah lebih dari 50 orang. Pada saat sama, berbagai daerah lain seantero Jawa juga mengalami peningkatan kasus DBD.
KLB, tidak diatur khusus pada UU 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. Hanya dua pasal 154 dan pasal 156 yang memasukkan upaya pencegahan, pengendalian dan pemberantasan penyakit menular. Berdasar catatan WHO, nyamuk menjadi “pembunuh” manusia paling kerap. Terutama melalui virus DBD (demam berdarah dengue). Bahkan pada tahun 2016, DBD mampu menyesap korban jiwa sebanyak 1.470 jiwa se-hari.
Bahkan korban DBD di seluruh dunia, jauh lebih besar dibanding korban kasus kriminalitas (pembunuhan). Juga lebih besar dibanding korban akibat kecelakaan lalulintas. DBD biasa mewabah pada daerah beriklim tropis dan sub-tropis dengan kisaran suhu udara lebih dari 23 derajat. Ditambah buruknya sanitasi komunitas. Semusim lalu, seiring iklim, ancaman DBD selalu muncul, dengan prevalensi angka kematian tinggi (di atas 1%).
Nyamuk aedes agepty, tidak boleh dianggap sepele. Kriteria KLB perlu diubah, sebagai “kehadiran” (tanggungjawab) negara melindungi rakyat. Sekaligus akan meningkatkan agar pencegahan, dan tindakan perawatan lebih baik.

——— 000 ———

Rate this article!
Jatim Tertinggi DBD,5 / 5 ( 1votes )
Tags: