Jawa Timur Segera Miliki SMAN Taruna Angkasa

Gubernur Jatim Dr H Soekarwo bersama Kepala Staf AU Marsekal TNI Yuyu Sutisna usai menandatangani nota kesepahaman pendirian SMAN Taruna Angkasa di Kota Madiun

Gubernur Tandatangani Nota Kesepahaman dengan Kepala Staf AU
Pemprov Jatim, Bhirawa
Sukses membangun kerjasama dengan TNI AL mendirikan SMAN Taruna Nala di Kota Malang, Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim kembali mendirikan sekolah berbasis ketarunaan di Kota Madiun. Kali ini, kerjasama dilakukan dengan Mabes TNI AU dalam rangka pendirian SMAN Taruna Angkasa.
Komitmen pendirian SMAN Taruna Angkasa ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Gubernur Jatim Dr H Soekarwo dengan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna. Pakde Karwo, sapaan akrab Gubernur Jatim menuturkan, pendirian SMAN Taruna Angkasa merupakan upaya Pemprov Jatim untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas tidak hanya dalam hal ilmu pengetahuan, melainkan juga etika, moral dan spiritual.
“Targetnya tahun ajaran baru nanti sudah bisa beroperasi dan menerima siswa baru SMAN Taruna Angkasa,” tutur Pakde Karwo saat berada di Gedung Grahadi, Senin (12/2).
Menurut Pakde Karwo, kerjasama dalam membangun pendidikan di Jatim prinsipnya bisa dilakukan dengan siapapun. Contohnya SMAN Taruna Nala yang lebih dulu berdiri dengan menggandeng Mabes TNI AL dan SMAN Taruna Angkasa dengan Mabes TNI AU. Ke depan, sekolah-sekolah model juga perlu dikembangkan pada lima wilayah di Jatim.
“Kita memiliki lima perwakilan di Jember, Malang, Madiun, Bojonegoro dan Pamekasan. Masing-masing perlu sekolah model seperti Taruna Angkasa ini. Keberadaannya diharapkan mampu menjadi virus positif bagi sekolah lainnya,” tutur Pakde Karwo.
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim Dr Saiful Rachman menambahkan, pendirian SMAN Taruna Angkasa akan ditempatkan di SMAN 3 Kota Madiun. Di sekolah tersebut saat ini telah tersedia asrama untuk fasilitas boarding school. Selama menjalani masa pendidikan, siswa akan diasuh secara langsung oleh sekitar 15 anggota dari TNI AU.
“Tahun pertama ini kita terima dulu sekitar 200 siswa baru. Sedangkan siswa yang saat ini duduk di kelas X dan XI akan mengikuti masa adaptasi. Tapi sebelum itu, orangtua wali murid akan kita ajak bicara untuk meminta persetujuan,” tutur Saiful.
Mantan Kepala Badan Diklat Jatim tersebut mengungkapkan, pendaftaran dan seleksi siswa baru akan dilakukan lebih awal dari sekolah umum. Sebab, dalam rangkaian seleksi siswa, SMAN Taruna Angkasa membutuhkan waktu jauh lebih panjang. “Maret bulan depan ini coba kita buka pendaftarannya,” ungkap Saiful.
Sementara itu, KSAU Marsekal TNI Yuyu Sutisna mengungkapkan apresiasinya atas kerjasama yang telah dibangun. Pihaknya berjanji akan totalitas menyalurkan seluruh potensi yang dimiliki AU untuk pengembangan SMAN Taruna Angkasa. Baik dalam hal pendidikan maupun pengasuhan selama di asrama sekolah.
Selain pembelajaran di sekolah, para siswa juga akan dikenalkan dengan kompetensi terkait penerbangan secara teknis. Mulai dari mesin maupun avionic pada pesawat. “Karena kalau hanya di dalam kelas saja pengetahuannya kurang. Pokoknya kita akan full mencurahkan untuk pengembangan SMAN Taruna Angkasa ini,” yakin jendral bintang empat itu.
KSAU Yuyu Sutisna menegaskan, sekolah ini akan mengedepankan nilai-nilai bela negara kedisiplinan, serta kedirgantaraan. Kendati demikian, pihaknya memastikan selama menjalani masa pendidikan, model militerisme apalagi kekerasan di sekolah tidak akan digunakan.
“Sekolah ini adalah sekolah unggulan. Output dari sekolah ini akan kita butuhkan untuk mengembangkan sumber daya di AU. Kalau mereka sudah berwawasan, maka akan mudah bagi kami menerimanya,” tutur Yuyu Sutisna.
Yuyu Sutisna mengaku, disiplin yang akan digunakan adalah disiplin yang mendidik. Bukan cara-cara kekerasan seperti pemukulan dan sebagainya. Dengan disiplin itu, rasa hormat dan kepatuhan anak kepada orangtua, guru maupun kepada pimpinan akan terbentuk. “Kita sudah melihat fasilitas yang ada, sudah sangat lengkap. Selanjutnya akan kita suport dengan tenaga pendidik yang bermukim di sana untuk pengasuhan secara intensif,” pungkas dia. [tam]

Gubernur Jatim Dr H Soekarwo
Mengamalkan Pancasila Dalam Keseharian
“Bagian penting dari pendidikan tidak cukup hanya iptek. Diperlukan basis lain yaitu etika, moral dan spiritual. Ini harus didukung dengan sikap disiplin, jiwa kebangsaan maupun pengamalan Pancasila. Ini namanya working ideology yaitu dengan menerapkan Pancasila dalam keseharian”

KSAU Marsekal TNI Yuyu Sutisna
Wawasan Kedirgantaraan dan Bela Negara
“Kerjasama ini adalah usaha untuk mendirikan sekolah yang unggul dengan mengedepankan nilai-nilai bela negara dan kedisiplinan yang mendidik. Output berupa lulusan dari sekolah ini pasti akan kita butuhkan untuk mengembangkan sumber daya di AU”

Kepala Dindik Jatim Dr Saiful Rachman
Percepat Proses Penjaringan Calon Siswa
“Langkah cepat menyusul ditandatanganinya nota kesepahaman oleh Gubernur Jatim dan Kepala Staf AU ditunjukkan Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim. Salah satunya dengan membuka proses penjaringan siswa lebih awal. Bulan Maret mendatang, proses tersebut akan dimulai”

Tags: