Jawa Timur Terus Bangkitkan Seni Budaya Daerah

Sekdaprov Jatim Dr H Sukardi didampingi Wakil Bupati Trenggalek dan Kadisbudpar Jatim Dr H Jarianto MSi memukul kentongan sebagai tanda dimulainya GSBD Kabupaten Trenggalek.

Pemprov, Bhirawa
Provinsi Jatim terus membangkitkan seni budaya daerah, dan selalu mendukung Kabupaten/ Kota dalam rangka mengembangkan dan mempromosikan budaya dan pariwisata masing-masing daerah.
Salah satu diantaranya Kabupaten Trenggalek diberikan kesempatan tampil dalam Gelar Seni Budaya Daerah (GSBD) Jawa Timur yang dikemas dalam ‘Trekah Trah Bumi Ageng Galek”. Kegiatan GSBD ini diselenggarakan Pemprov Jatim melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.
Dalam pembukaan GSBD Kabupaten Trenggalek, di pendapa Jayengrono UPT Taman Budaya Jawa Timur, Sekretaris Daerah Provinsi Jatim Dr H Akhmad Sukardi MM mengharapkan, dibawah kepemimpinan pasangan Bupati Dr Emil Elestianto, MSc dan Wakil Bupati bisa membawa Trenggalek terus bangkit dan lebih mensejahterakan masyarakatnya.
Sekda mengapresiasi bupati dan wakil Bupati Trenggalek yang telah memilih sektor budaya dan pariwisata sebagai salah satu program unggulan untuk mengembangkan daerahnya, karena Trenggalek  memiliki potensi dan peluang yang bagus untuk kedua aspek tersebut. “GSBD ini, berdampak memperkenalkan tempat wisata, seni budayanya, hingga kuliner khasnya,” katanya.   Dikatakannya, otonomi daerah yang benar akan memberdayakan daerah dalam mengelola potensi sumber dayanya sediri, baik sumber daya enterpreneur maupun sumber daya teknis ekononomi lainnya. “Basis daerah-daerah otonom yang kuat, maka akan memperkuat posisi negara dalam persaingan  MEA maupun global,” katanya, Jumat malam (8/4).
Atraksi seni budaya dan kesenian yang bisa menghadirkan penonton mempunyai ‘multiplayer effect’ terhadap pergerakan ekonomi masyarakat. Selain masyarakat mendapat hiburan, dari sisi ekonomi juga merupakan peluang untuk mendapat nilai tambah ekonomi.
Sementara Wakil Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin mengatakan, promosi yang dilakukan Trenggalek terus dilakukan dengan diiringi pembenahan. Hal ini dilakukan agar ekspektasi masyarakat terhadap Trenggalek sesuai dengan yang digaungkan.
Bahkan, ada beberapa terobosan yang dilakukan seperti mempersiapkan infrastruktur parisiwata dengan menggelar berbagai festival di pantai prigi, mengupayakan BUMD untuk menggali CSR guna menertibkan dan mempercantik penampilan pedagang kaki lima (PKL)., dan dari sisi meningkatkan pelayanan, Pemkab Trenggalek  kerjasama dengan Universitas Negeri Malang untuk  standarisasi kualitas mutu dan harga.
Dikatakannya, ikut serta dalam GSBD Jatim ini sebagai dukungan dan fasilitasi pelestarian serta pengembangan potensi seni budaya Trenggalek. Selain itu, dalam rangka pembinaan dan meningkatkan kesejahteraan pelaku seni masyarakat Trenggalek. “Saya harap seniman dan pengrajin terdorong meningkatkan kemampuannya sehingga memiliki daya saing di tingkat regional, nasional maupun global,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur Dr H Jarianto MSi  mengatakan, GSBD mendorong pengembangan dan peningkatan kualitas karya seni dan kehidupan berkesenian di Jatim
“Saya rasa jika Trenggalek lebih didorong akan menghasilkan devisa yang lebih tinggi. Salah satu pendapatan asli daerah tertinggi di Trenggalek itu disektor kepariwisataan, bisa 6- Milyar dalam satu destinasi. Apalagi dengan tuntasnya jalan lintas selatan, maka Trenggalek akan lebih berkembang lagi,” katanya.
Disamping dikatakannya, GSBD juga sebagai upaya meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni budaya dan produk ungulan daerah, juga memperluas pasar produk unggulan daerah dan produk ekonomi kreatif. Juga, memperkuat sinergitas antara pelaku seni dan pemangku kepentingan dalam pelestarian dan pengembangan seni budaya dan pariwisata di Jatim.
Selanjutnya, Kepala UPT Taman Budaya Jawa Timur, Sukatno SSn MM mengatakan,  Trenggalek selalu aktif bekerjasama dalam rangka meningkatkan potensi kesenian daerah dikembangkan dan diapresiasikan pada masyarakat. “Mudah-mudahan Trenggalek tetap berkeinginan untuk tampil di GSBD Jatim ini pada tahun mendatang,” katanya.
Kegiatan GSBD Kabupaten Trenggalek yang berlangsung dua hari diawali pada hari pertama dengan tari budaya ‘Tirwo wening’ dan tari “Tri widi ing karyo”, pagelaran fragmen tari dan lagu-lagu daerah. Hari kedua berlangsung dengan tayuban.
Disamping itu, terdapat penayangan informasi/ selayang pandang Kab Trenggalek Lomba membuat sandal kreatif family, pagelaran campur sari, dan pameran  produk unggulan dan ekonomi kreatif, dan kuliner khas Trenggalek. [rac]

Tags: