Jawab Kebutuhan Mahasiswa, Unusa Resmikan Dua Laboratorium Praktikum

Beri kualitas pembelajaran jarak jauh, Unusa resmikan dua laboratorium praktikum yang bisa digunakan untuk semua fakultas dan prodi.

Surabaya, Bhirawa
Terobosan baru dilakukan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa). Dua laboratorium ini Virtual Reality dan Microteaching telah diresmikan untuk melengkapi sarana prasarana selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau Daring. Kedua laboratorium ini nantinya akan digunakan untuk seluruh fakultas dan Prodi untuk praktikum.
Menurut Ketua Yayasan, Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA, laboratorium ini disiapkan untuk menjawab kegelisahan dosen dan mahasiswa, terkait dengan mata kuliah yang mensyaratkan dan mewajibkan adanya praktikum.
“Unusa menyiapkan semuanya ( kualitas pembelajaran, red) melalui dua laboratorium ini yang tidak hanya untuk praktikum melalui virtual reality, tapi juga menyiapkan bahan ajar pada laboratorium microteaching,” katanya.
Selain dimanfaatkan secara bersama-sama, lanjut Prof Nuh, Lab ini sekaligus bisa disetup sebagai Production House (PH) untuk menyiapkan materi pembelajaran daring.
“Sepengetahuan saya dan informasi dari vendor, teknologi dan perangkat yang disediakan di lab microteaching ini baru Unusa yang menggunakannya di Indonesia. Kami ingin mengenalkan sekaligus mengajak mahasiswa memanfaatkan teknologi terkini,” ungkapnya.
Prof Nuh menjelaskan, keunggulan laboratorium microteaching di lingkungan lembaga pendidikan adalah karena memiliki interactive board sebagai pengganti white board. Yaitu sebuah perangkan layaknya TV berukuran 50 sampai 80 inch dengan kemampuan touch screen. Tak hanya itu, pengguna juga bisa langsung berinteraksi dengan apa yang ditampilkan di papan ini seperti, presentasi, video, dan lain lain. Selain itu agar mempermudah tenaga pengajar dalam menjelaskan suatu materi, juga di lengkapi pula dengan teknologi bernama lightboard.
“Cara kerja teknologi ini cukup sederhana, mirip dengan papan tulis pada umumnya, namun alih-alih menggunakan papan, light board menggunakan kaca, sehingga tembus pandang,” jelas dia.
Sementara itu, Rektor Unusa, Prof Dr Ir Achmad Jazidie MEng menambahkan, pihaknya sangat berterima kasih atas upaya pihak yayasan yang ikut memikirkan terhadap kebutuhan mendesak di tengah keterbatasan proses pembelajaran daring terkait dengan pelaksanaan praktikum.
“Kini praktikum tidak lagi menjadi kendala. Melalui laboratorium virtual reality mahasiswa bisa melakukan praktikum secara virtual. Sementara di laboratorium microteaching, mahasiswa bisa melakukan praktik mengajar yang sesungguhnya, sedang dosen bisa mensetup laboratoriumnya untuk PH menyiapkan materi perkuliahan untuk daring dengan lebih baik,” katanya.
Dikatakannya, Unusa berusaha untuk bisa beradaptasi dengan kondisi ke kinian, tapi juga dibarengi dengan tindakan kreatif. Menghadapi pandemi Covid 19, pengelola lembaga pendidikan tak hanya dituntut mampu beradaptasi tapi juga kreatif dan inovatif. Kehadiran laboratorium virtual reality adalah contoh kecil dalam memberikan jawaban terhadap model pembelajaran konvensional dalam hal praktikum, yang mewajibkan peserta didik hadir dalam satu laboratoroium untuk melakukan berbagai macam percobaan.
Diakui Prof Jazidie, Unusa mencoba menembus kebuntuan model pembelajaran konvensional, lewat ll praktikum di laboratorium dengan memanfaatkan teknologi virtual reality.
“Sebagai perguruan tinggi swasta yang memiliki program studi dominan di bidang kesehatan, dimana praktikum menjadi prasyarat mutlak, Unusa terpikir untuk membuat terobosan dalam pembelajaran terkait dengan praktika mahasiswa,” urainya.
Jika ada cukup banyak pilihan yang hendak dilakukan, tapi pilihan terakhir jatuh pada pemanfaatan teknologi virtual reality. Beberapa pertimbangannya antara lain, melalui pemanfaatan virtual reality, mahasiswa sekaligus dituntut untuk melek terhadap Teknologi Informasi dan Komunikasi. sehingga mahasiswa memiliki digital literacy yang memadai.
“Kini di Laboratorium virtual relality sedikitnya sudah memiliki tujuh paket modul praktikum untuk mahasiswa kedokteran, keperawatan serta mahasiswa kebidanan. Ke depan paket modul praktikum ini akan terus ditambah, dan karena didesain sendiri oleh Unusa, maka modul – mudul ini sekaligus akan dipatenkan,” pungkasnya. [ina]

Tags: