Kota Blitar, Bhirawa
Puluhan siswa SMPN 4 Kota Blitar yang pernah menjadi sekolah Walikota Blitar, Muh. Samanhudi Anwar SH menjadi korban dugaan penipuan kunci jawaban Ujian Nasional (UN) palsu. Bahkan kunci jawaban UN palsu ini beredar sehari sebelum pelaksanan UN dengan mata pelajaran Bahasa Inggris yang dilaksanakan pada Hari Rabu (6/5) kemarin.
Seperti diungkapkan Kepala Sekolah SMPN 4 Kota Blitar, Murdianto, awalnya pihaknya sama sekali tak mengetahui adanya peredaran kunci jawaban UN palsu, namun pihaknya baru mengetahui adanya informasi ini dari pihak Kepolisian Kota Blitar.
Sehingga pihak sekolah langsung melakukan koordinasi hal ini dengan Dinas Pendidikan Kota Blitar dengan melaporkan kejadian ini kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota Blitar, M Sidik. Namun pihaknya menyerahkan persoalan ini kepada pihak Kepolisian terkait kasus hukum.
”Saya tak tahu terkait dengan peredaran kunci jawaban UN palsu dengan mata pelajaran Bahasa Inggris, dan kami jamin ini bukan dari sekolah,” kata Murdianto.
Bahkan atas kejadian itu, sejumlah siswa SMPN 4 Kota Blitar diperiksa secara bergantian di Mapolreta Blitar, karena diduga mendapatkan kunci jawaban UN palsu.
”Saat ini sudah ada 36 kunci jawaban yang berhasil diamankan dari siswa yang menjadi korban kunci jawaban palsu UN mata pelajaran Bahasa Inggris,” kata Kapolresta Blitar, AKBP Yossy Rutukahu.
Lebih lanjut, AKBP Yossy Rutukahu menjelaskan, para siswa ini merupakan korban dari orang yang menyebarkan kunci jawaban, bahkan pihaknya kini masih melakukan penyelidikan terhadap orang yang menyebarkan kunci jawaban Unas palsu ini. ”Dan kami akan memeriksa, apakah kunci jawaban ini sesuai dengan soal UN atau tidak,” pungkasnya.
Sementara saat dikonfirmasikan kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota Blitar, M Sidik melalui telepon selulernya, namun tak bisa dihubungi. Informasinya Sidik sedang berada di Surabaya untuk mengikuti Diklatpim, sementara berdasarkan keterangan Sekretaris Dinas Pendidikan Damanhuri yang juga tak ada di tempat, karena sedang mengikuti kegiatan lain di Ambon.
”Maaf saya sedang acara di luar daerah, namun yang jelas beredarnya kunci jawaban palsu sering terjadi, namun tak menjamin jawaban itui benar dan bisa membantu siswa untuk mengerjakan Unas,” terangnya. [htn]