Jejak Sang Protokol

Arief Darmawan

Arief Darmawan

Pernah mengikuti tes di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) dan lulus wilayah timur, tapi takdir membawanya menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Jatim. Namun hal itu tetap disyukurinya, karena sama-sama mengabdi kepada negara walaupun beda cara.
Dia adalah Arief Darmawan, staf protokol di Biro Humas dan Protokol Setdaprov Jatim. Hingga Januari 2018 ini, Wawan, begitu ia biasa disapa, telah 23 tahun menjadi ASN di Pemprov Jatim. “Saya masuk 620 besar dari ribuan pendaftar Akabri. Tapi secara nasional sayangnya hanya diambil 300 orang saja,” katanya.
Lantas, takdir pun membawa Wawan menjadi ASN pada 1996 silam. Tugas pertama ditempatkan di bagian umum Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya (DLLAJR) Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Jatim, yang sekarang berubah nama menjadi Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jatim. Di OPD (organisasi perangkat daerah) ini, Wawan bertugas sangat lama, yakni mencapai 16 tahun.
Setelah belasan tahun bertugas di Dishub, pada 2012 lalu pria yang menempuh pendidikan di SD Muhammadiyah 1 Sidoarjo, SMPN 1 dan SMAN 1 Sidoarjo ini dimutasi menjadi staf protokol di Biro Humas dan Protokol Setdaprov Jatim. Selama enam tahun mengabdikan diri menjadi protokol, banyak pengalaman suka maupun duka yang dialaminya.
Bagi Wawan, hal yang dirasa berat di protokol adalah waktu. Karena tugas sebagai protokol selalu mengikuti acara pimpinan, baik gubernur, wagub, sekda dan kunker presiden serta wakil presiden ke Jatim. Ditambah lagi mendampingi kunker DPR RI, tamu-tamu negara yang bertemu gubernur atau wagub. Belum lagi rapat-rapat persiapan keprotokolan. Hal ini menjadikan waktu berkumpul dengan keluarga sangat terbatas.
“Tak bisa dipungkiri, usia menjadi beban tersendiri sebagai protokol karena pelaksanaan tugas keprotokolan selain dibutuhkan ketrampilan, ketanggapan, kecerdasan juga dibutuhkan ketangguhan fisik. Jika sudah menginjakkan kepala lima, tentu tidak bisa maksimal dalam melaksanakan tugas. Apalagi protokol tidak mengenal waktu libur. Meski hari Sabtu atau Minggu bahkan tanggal merah sekalipun tetap bertugas. Jadi harus siap setiap saat,” tutur alumnus sarjana hukum di salah satu perguruan tinggi swasta di Surabaya ini.
Wawan yang pernah menyabet juara 1 sebanyak 2 kali dalam lomba vokal putra DP Korpri Provinsi Jatim ini mengatakan, lancarnya tugas keprotokolan bukan buah kerja keras satu orang saja, tapi berkat kerjasama jajaran protokol. “Jika saya yang bertugas, itu bukan semata-mata kesuksesan saya, tapi berkat kerja keras jajaran protokol. Mulai dari Kepala Biro Humas dan Protokol, Pak Kabag Protokol Aris Agung P SSTP MM, dan semua teman-teman protokol. Saya berharap dalam kurun waktu delapan tahun ke depan saya bisa terus mengabdi dan menyelesaikan tugas dengan baik. Sebab delapan tahun lagi saya akan pesiun,” tandasnya. [iib]

Rate this article!
Jejak Sang Protokol,5 / 5 ( 1votes )
Tags: