Jelang 18 Pilkada di Jatim, KMP Siapkan Dua Skenario

Sambil  menunggu kejelasan pemerintah, sejumlah partai politik  menyiapkan dua skenario antara Pilkada langsung dan tak langsung menjelang pelaksanaan 18 Pilkada di Jatim.

Sambil menunggu kejelasan pemerintah, sejumlah partai politik menyiapkan dua skenario antara Pilkada langsung dan tak langsung menjelang pelaksanaan 18 Pilkada di Jatim.

DPRD Jatim, Bhirawa
Menjelang pelaksanaan 18 Pilkada di Jatim, Koalisi Merah putih (KMP) telah menyiapkan dua skenario di antaranya Pilkada secara langsung yang dipilih oleh masyarakat dan tidak langsung oleh DPRD.
Apalagi hingga kini belum jelas apakah DPR RI akan segera membahas Perppu (Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang) Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pilkada serentak  yang diajukan oleh mantan Presiden SBY.
Ketua DPD Partai Gerindra Jatim Soepriyatno menegaskan Gerindra tak mempermasalahkan apakah Pilkada dilaksanakan secara langsung atau tak langsung. Sebab Gerindra sudah mempersiapkan dua skenario. Tapi yang jelas KMP akan terus bersatu dan solid dalam mengusung cabup/cawalinya.
“Namun semua ini juga tak lepas dari kondisi tiap-tiap daerah. Artinya KMP akan tetap solid, meski di salah satu wilayah pemenangnya PDIP atau PKB. Sebaliknya, jika dari kubu Indonesia Hebat akan meminta kita berkoalisi, kitapun siap. Itu artinya KMP di pusat tidak otomatis berlaku di derah,”papar pria yang juga anggota Komisi XI DPR RI, Rabu (5/11).
Terlepas dari itu semua, tegas Soepriyatno sebenarnya Perppu Pilkada cukup baik. Di mana dalam Perppu tersebut ada 10 poin yang seluruhnya menekan terjadinya aksi jual beli suara dan korupsi. Di antaranya, ada uji publik calon kepala daerah. Dengan uji publik, dapat dicegah calon dengan integritas buruk dan kemampuan rendah, karena masyarakat tidak mendapatkan informasi yang cukup, atau hanya karena yang bersangkutan merupakan keluarga dekat dari incumbent.
Selain itu, tambah mantan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI ini ada penghematan atau pemotongan anggaran Pilkada secara signifikan, karena selama ini biayanya terlalu besar. ”Termasuk mengatur kampanye dan pembatasan kampanye terbuka, agar biaya bisa lebih dihemat lagi, dan untuk mencegah benturan antar massa,”tandasnya.
Karenanya, untuk menghadapi Pilkada di Jatim yang rencananya digelar serentak  November 2014, pihaknya telah melakukan pertemuan secara intens dengan ketua parpol yang tergabung dengan KMP, di antaranya PAN, Golkar, Demokrat dan PKS. ”Kami setiap satu bulan sekali mencoba melakukan komunikasi dengan beberapa ketua partai yang tergabung dalam KMP terkait menghadapi Pilkada baik langsung maupun tak langsung,”ucapnya.
Sementara itu, terkait dengan persiapan menghadapi Pilkada di Jatim pada tahun depan, Plt Ketua DPD Partai Golkar Jatim Eddy Kuntadi menyatakan partainya saat ini dalam kondisi siap. Mengenai peluang untuk melakukan koalisi, Ketua DPP Partai Golkar Bidang Pemenangan Pemilu Jatim ini menyatakan, pihaknya akan memprioritaskan untuk berkoalisi dengan Koalisi Merah Putih (KMP). Sebab, Partai Golkar menginginkan KMP menjadi sebuah koalisi yang permanen, bahkan hingga tingkat daerah.    “Tapi dalam kondisi tertentu, mungkin kami juga akan membuka koalisi dengan parpol non KMP,”bebernya.  [cty]

Tags: