Jelang Akhir Quartal Pertama, Penjualan Pertalite Naik

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Memasuki quartal ke empat di Tahun 2016, penjualan Pertalite yang semula 33 SPBU kini bisa berkembang menjadi 579 SPBU yang tersebar di seluruh Surabaya. Ini memberikan kontribusi besar untuk mengurangi penjualan Premium di pasaran. Selain itu memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa nanti saatnya Premium akan benar-benar di hapus dan masyarakat sudah siap.
Made Adi Putra, Retail Fuel Marketing Pertamina Region V Manager, mengungkapkan target pengembangan Pertalite memang memberikan hasil yang cukup menggembirakan. Dari target yang telah ditetapkan, ternyata penjualan Pertalite jauh melebihi target yang diharapkan.
“Kita patut bergembira, penjualan Pertalite di Surabaya sudah melampaui target yang di tetapkan yakni 554 SPBU, dan sekarang jumlah SPBU yang menjual Pertalite sebanyak 579 SPBU. Start  Pertalite di luncurkan pada 24 Juli 2015, dengan 33 SPBU sekarang sudah ratusan SPBU di Surabaya dan sekitarnya,” terangnya, Rabu (20/4) kemarin.
Penjualan Pertalite untuk Jatim, Bali dan Nusa Tenggara. Jika sebelumnya konsumsi Pertalite hanya 721 Kilo Liter (KL) per hari, maka kini konsumsinya sudah mencapai 1.200 KL per hari. Ini berdasarkan penjualan dari Bulan Januari – Maret 2016.
“Konsumsi Pertalite menunjukkan tren positif, menjelang akhir quartal pertama di tahun 2016 penjualan Pertalite telah naik 479 KL. Pertamina berterima kasih karena kepercayaan masyarakat untuk menggunakan bahan bakar minyak RON 90 ini. Kedepannya, penjualan Pertalite bisa di perbanyak lagi,” jelas pria berkacamata tersebut.
Untuk tingkat konsumsi, Pertalite sudah menggeser penjualan premium hingga 10-15 persen. Di Jatim konsumsi Pertalite sekitar 1.123 KL per hari, sedangkan konsumsi premium sekitar 10.192 KL per hari.
“Sedangkan target penjualan Pertalite hingga akhir tahun 2016 ini sekitar 300 ribu KL. Dan SPBU yang melayani Pertalite bisa bertambah lagi menjadi 615 hingga akhir tahun 2016. Kami optimis target penjualan 300 ribu kilo liter ini bisa terlampaui,” tutupnya. [wil]

Tags: