Jelang HUT RI ke 70, Pedagang Serbu Surabaya

Penjualan bendera mendekati HUT RI-ke 70 mulai diserbu pembeli. Berbagai tawaran ukuran dan jenis bendera di tawarkan. [William/bhirawa]

Penjualan bendera mendekati HUT RI-ke 70 mulai diserbu pembeli. Berbagai tawaran ukuran dan jenis bendera di tawarkan. [William/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Seperti menjadi sebuah tradisi, peringatan HUT RI ke-70 Surabaya mulai dipenuhi penjual pernik-pernik kemerdekaan. Termasuk dari penjual yang datang dari luar Surabaya dan luar provinsi. Penjual yang sengaja datang ke Kota Pahlawan terutama mereka yang dari luar Surabaya dan Jatim, merupakan pedagang musiman yang sengaja mengadu nasib untuk mendapatkan keuntungan.
Seperti Ivan, warga dari Kota Kembang Bandung, yang telah berjualan bendera di Surabaya selama  tujuh kali periode HUT Kemerdekaan RI. Alasan berjualan di Surabaya diakuinya keuntungannya lebih besar di bandingkan di kota sendiri.
“Bandung sudah banyak perusahaan garmen, sehingga penjualan bendera disana memang sudah banyak orang. Sedangkan disini masih kurang, kami sengaja mengadu nasib ke Surabaya. Karena secara omzet lumayan dapatnya,” ujarnya, Minggu (9/8) kemarin.
Banyak dari mereka pendatang luar Jatim yang berdagang di kawasan Joyoboyo, Jagir, Dr Soetomo, Tanjung Perak dan kawasan lainnya yang dianggap strategis. “Kami sengaja dari Bandung datang ke Surabaya bersama teman-teman untuk berjualan umbul-umbul maupun bendera,” kata Ivan yang kos di kawasan Joyoboyo kepada Bhirawa di Jalan Dr Soetomo.
Ivanb mengaku awal mula berdagang karena ajakan teman yang sudah lebih dulu terjun dalam dunia penjualan pernik-pernik HUT Kemerdekaan RI terutama ketika mendekati hari kemerdekaan RI. Untuk penjual pernik-pernik terdapat 13 orang datang ke Kota Pahlawan untuk berjualan.
“Setiap menjelang perayaaan hari kemerdekaan kami selalu datang. Semua produk seperti umbul-umbul, bendera, backdrop dan produk lainnya dibeli dari Bandung,” jelasnya dengan logat Sunda yang masih kental..
Sementara Agus pedagang umbul-umbul dan bendera di Jalan Dr Soetomo membenarkan yang disampaikan rekannya Ivan. Berjualan bendera dan umbul-umbul dapat memberikan keuntungan yang cukup bagi dirinya. Sayang dia enggan menjelaskan berapa keuntungan yang didapatnya. “Sejak berjualan dua hari lalu di sini, ya ada pembeli tapi masih sepi. Kalau barangnya habis, keuntungannya ya lumayan mas,” tambahnya.
Produk-produk seperti bendera backdrop, umbul-umbul harganya bervariasi. Untuk umbul-umbul seharga Rp 25 ribu. Bendera merah putih yang berukuran 1 meter x 80 cm seharga Rp 45 ribu. Bandir seharga Rp 35 ribu dan backdrop sepanjang 10 meter seharga Rp 300 ribu. [wil]

Tags: