Jelang Idul Adha Harga Sapi Merangkak Naik

Sapi Kurban

Sapi Kurban

Pamekasan, Bhirawa
Menjelang Lebaran Idul Adha, hewan kurban yang kini diburu para pembeli itu nilai jualnya merangkak naik. Karena hewan seperti sapi, selain dibeli warga masyarakat  juga diburu para pedagang (pengusaha, red) untuk dijual kembali ke luar Pulau Jawa.
Sehingga wajar bila sapi khas Madura dikirim ke pasar di beberapa kota di Jatim. Termasuk dikirim ke sejumlah kios hewan kurban yang belakangan ini banyak bermunculan di Jakarta.
Seorang pedagang sapi Madura, H Mansur menjelaskan, menjelang Hari Raya Idul Adha ini, ratusan ekor sapi mulai dilepas peternak tradisional di Madura. Baik peternak sapi dari Sumenep, Sampang dan Pamekasan.
“Tak hanya dijual di pasar hewan. Saban hari, ratusan ekor sapi khas Madura juga dikirim ke Pulau Jawa. Baik pengiriman lewat laut maupun melintas daratan dengan angkutan truk,’’ kata Haji Mansur saat ditemui di Pasar Hewan Keppo.
Naiknya permintaan sapi mengerek harga. Pada hari normal seekor sapi dewasa dijual dalam kisaran harga Rp9 juta. Sekarang harganya naik jadi Rp11 juta sampai Rp12 juta. Meski naik harga, namun sapi khas Madura itu tetap diburu penyembelih hewan kurban.
Di Pamekasan sendiri, Haji Mansur memprediksi ada dua ribu ekor sapi dewasa yang dilepas ke pasar untuk hewan kurban. Sedangkan Kab Sumenep mampu memasok tiga ribu ekor. Sementara Kab Sampang diperkirakan ada 1.500 ekor sapi kurban.
“Saat hari pasaran sapi, di Pasar Hewan Keppo Pamekasan tak hanya sapi dari Pamekasan saja yang dibawa pedagang. Sapi-sapi dari Sumenep dan Sampang juga dijual-belikan di Pasar Keppo ini,’’ tambahnya.
Sementara, pemeriksaan kesehatan sapi, juga ada suntikan vaksin antisipasi serangan penyakit mematikan.Terjaminnya kesehatan sapi di Pamekasan juga dibenarkan Ulum Pramono, Kabid Kesehatan Hewan Disnak Pamekasan. Menurut Ulum, sebulan sebelum Hari Raya Idul Adha tiba, dia bersama Tim Medis Hewan turun ke pasar-pasar hewan untuk memonitor kesehatan sapi.
Ulum bersama tim telah melakukan pemeriksaan hewan di sejumlah pasar hewan. Seperti di Pasar Hewan Keppo, Pasar Hewan Batu Bintang, Pasar Hewan Waru, dan Pasar Hewan Pakong. Juga mendatangi kandang sapi milik peternak. Tim medis terdiri 5 orang dokter hewan dan 13 orang paramedis hewan.
“Hingga kini, kami tak menemukan sapi yang terkena penyakit mematikan, seperti antrax. Yang kami temukan hanya penyakit kulit seperti jamur dan telah bisa diatasi dengan pemberian pengobatan,’’ tutup Ulum. [din]

Tags: