Jelang Idul Fitri, Stok Sembako Kota Malang Dipastikan Stabil

Kota Malang, Bhirawa
Jelang peringatan Hari Raya Idul Fitri 1442 H, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bersama Forkopimda Kota Malang melakukan Pemantauan Ketersediaan dan Stabilitas Harga Bahan Pokok pada Bulan Ramadan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri Tahun 2021, Rabu (28/4) kemarin.

Pemantauan dilakukan untuk memastikan keamanan stok dan harga sembako. Pemantauan dilakukan, diantaranya Pasar Sawojajar, Gudang Baru Bulog Jala Kolonel Sugiono Malang, dan Distributor UD. Murni Jalan Kyai Tamin 68, Kota Malang.

“Dari beberapa sampling sasaran, tidak ada gejolak harga signifikan. Harga telur, daging ayam, daging sapi, gula, cabai rawit, cabai besar, bawang putih dan merah, tidak ada lonjakan harga signifikan. Bahkan kenaikan harga distributor ke pedagang juga tidak ,”tutur Wali Kota Malang, H Sutiaji, usai rangkaian sidak, Rabu (28/4).

Menurutnya, kenaikan tersebut masih dalam batas wajar menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H. Meski berbeda dengan momen sebelum pandemi, atau hampir sama dengan kondisi awal pandemi. Namun grafik kenaikan tersebut bukan karena daya beli masyarakat rendah.

Pria yang juga ustadz itu, menyebutkan, jika kondisi stok pangan aman, dimungkinkan harga akan tetap stabil. Meskipun ada kenaikan wajar menjelang lebaran. Namun jika stok tak aman, maka kelangkaan barang akan memicu kenaikan harga secara signifikan.
Terkait ketersediaan beras di Bulog, Sutiaji menyebut masih ada sekitar 2.400 ton. Sementara kebutuhan beras Malang Raya berkisar 100 ton per hari. Untuk Kota Malang sendiri, sangat jauh dibawah itu.

“Kebutuhan beras masih terpantau dengan baik. Bahkan stok beras diestimasikan melimpah hingga beberapa bulan ke depan,” tandasnya.

Sementara itu, Wakil Pimpinan Cabang Perum Bulog Malang, Danny Yudha mengatakan, pasokan beras saat ini cukup aman hingga Idul Fitri 1442 H nanti. Bahkan diperkirakan hingga Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 mendatang.

”Gudang kita cukup penuh, bisa sampai Nataru. Karena memang kita sudah mempersiapkan beras-beras baru ini untuk wilayah Malang. Sementara kebutuhan Kota Malang relatif kecil, hanya sekitar belasan ton sehari,”sebut Danny.

Disinggung kemungkinan operasi pasar, Dany menyampaikan, tergantung keputusan pemerintah daerah. Kemungkinan operasi pasar hanya untuk menekan kenaikan harga bahan pokok di pasaran.

“Operasi pasar hanya untuk menekan kenaikan harga bahan pokok saja,” tandasnya.(mut)

Tags: