Jelang IdulAdha 1440 H, Harga Sapi dan Cabai Merangkak Naik

Para pedagang ternak saling menawar harga sapi di pusat pasar hewan di Desa Sumberkolak Kecamatan Panarukan Situbondo. [sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa
Menjelang datangnya perayaan Iduladha 1440 H pada bulan Agustus 2019 mendatang, harga hewan ternak sapi mulai merangkak naik. Salah satu buktinya terjadi di pusat pasar hewan yang ada di Desa Sumberkolak Kecamatan Panarukan Situbondo.
Di sana harga sapi mulai mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan. Biasanya kenaikan harga ternak sapi ini dipicu oleh permintaan daging yang mulai bertambah. Sementara, harga beberapa kebutuhan pokok di Lamongan mengalami kenaikan. Salah satu yang mengalami kenaikan cukup signifikan adalah cabai rawit yang saat ini naik menjadi Rp 70 ribu/kg.
Salah satu pedagang, Suyono, mengatakan, menjelang hari raya Iduladha kenaikan harga hewan ternak di pasar tradisional mulai naik sekitar 10 hingga 15 persen jika di bandingkan dengan bulan sebelumnya. Kenaikan harga ini mulai terjadi, kata Suyono, mengingat mulai semakin tingginya permintaan pasar atas kebutuhan daging. “Para pedagang menjual lebih mahal di pasaran. Itu karena harga ditingkat peternak juga sudah mulai mahal,” aku Suyono, kemarin.
Suyono, menambahkan, kenaikan harga hewan ternak sudah biasa terjadi setiap menjelang hari raya kurban. Baik itu untuk hewan ternak sapi maupun hewan ternak kambing. Diketahui Suyono, sebelumnya harga sapi yang biasa dibandrol sebesar Rp 15 juta, kini sudah mulai naik menjadi Rp 16,5 juta hingga Rp 17 juta.
Suyono mengaku, kenaikan harga ternak sapi bukan hanya untuk hewan ternak yang sudah layak dijadikan kurban, harga hewan ternak pedet jantan dan betina juga sudah mahal. “Ditingkat pasaran harga pedet dan betina berkisar mulai Rp 8 juta hingga Rp 10 juta-an,” ungkap Suyono.
Informasi yang berhasil dihimpun Bhirawa menyebutkan, harga hewan ternak sapi diperkirakan akan terus meningkat, mengingat semakin tingginya permintaan pasar. Masih kata Suyono, diprediksi hingga mendekati hari H idul adha permintaan daging sapi akan terus mengalami peningkatan. Di sisi lain, tingginya harga sapi ini disambut suka cita oleh peternak sapi di Kota Santri Situbondo, karena akan memberikan keuntungan yang besar. “Kondisi harga sapi ini sangat bagus,” pungkas Suyono.
Harga Cabai Naik
Sementara itu, menjelang Hari Raya Iduladha, harga beberapa kebutuhan pokok di Lamongan mengalami kenaikan. Salah satu yang mengalami kenaikan cukup signifikan adalah cabai rawit yang saat ini naik menjadi Rp 70 ribu/kg.
Kenaikan harga cabai rawit yang cukup signifikan ini seperti terpantau di salah satu pasar terbesar di Lamongan, yaitu Pasar Sidoharjo. Di pasar ini, cabai rawit hijau mengalami kenaikan sejak 3 hari lalu dari harga semula yang hanya Rp 30 ribu naik drastis menjadi Rp 70 ribu. “Kalau harga cabai sudah 3 hari ini mengalami kenaikan,” kata salah satu pedagang di Pasar Sidoharjo, Laila pada wartawan, Rabu (24/7).
Selain harga cabai rawit yang mengalami kenaikan, kata Laila, jenis cabai lain juga mengalami kenaikan. Jenis cabai hijau besar, aku Laila, yang sebelumnya hanya Rp 20 ribu/kg saat ini naik menjadi Rp 32 ribu. Laila mengaku, kenaikan harga cabai rawit ini karena pasokan memang pasokan dari petani dan pemasok memang jauh berkurang. “Cabai naik karena memang musim kemarau yang menyebabkan banyak petani lombok yang mengalami gagal panen, sehingga pasokannya menjadi jauh berkurang,” aku Laila.
Barang kebutuhan pokok lain yang mengalami kenaikan adalah harga telur ayam broiler. Kalau sebelumnya harga telur ayam broiler hanya Rp 22 ribu kini naik menjadi Rp 23 ribu/kg atau naik seribu rupiah. “Kalau harga tepung terigu stabil Rp 7.500/kg, bawang putih Rp 28 ribu/kg, Bawang merah juga tetap Rp 22 ribu/kg,” ungkap pedagang lainnya, Yusi.
Pedagang lain di Pasar Sidoharjo, Samijan menuturkan, harga beras saat ini masih stabil di harga Rp 8.000/g untuk beras kualitas biasa, beras IR64 seharga Rp 8,5 ribu/kg dan beras kualitas baik seharga Rp 13 ribu/kg dan harga gula juga tetap stabil di Rp 12 ribu/kg. Samijan mengatakan, untuk minyak curah tidak ada kenaikan yaitu Rp 8,7 ribu/liter.
“Kalau harga daging ayam turun rata-rata Rp 2 ribu/kg. Dari semula harga daging ayam Rp 38 ribu/kg menjadi Rp 36 ribu/kg,” jelas Salkan, pedagang daging ayam seraya menyebut kalau penyebab turunnya harga tersebut karena sudah tidak banyak orang punya hajat.
Sementara, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lamongan, Muhammad Zamroni membenarkan kalau harga cabai mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Kenaikan yang cukup signifikan ini, tutur Zamroni, hanya terjadi pada harga cabai rawit. Untuk harga kebutuhan pokok lainnya, menurut Zamroni, masih aman dan tidak ada kenaikan yang tajam. “Yang mengalami kenaikan cukup signifikan hanya cabai rawit, untuk yang lain kami pastikan masih stabil,” terang Zamroni yang juga menyebut kemarau sebagai penyebab naiknya harga cabai. [awi,mb9]

Tags: