Jelang Imlek, Impor Buah Naik 60 Persen

Foto: ilustrasi

Pemprov, Bhirawa
Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim saat merilis ekspor impor Jatim menyebutkan, impor buah-buahan meningkat Desember 2018, dan mencatat peningkatan 60,5 persen dibanding bulan sebelumnya.
Dikatakan Kepala BPS Jatim, Teguh Pramono, ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan cukup signifikan prosentasenya, seperti sayuran, pupuk dan buah-buahan. Terlihat dari
Data BPS Jatim menyebutkan, Desember 2018 impor buah-buahan mencapai USD 110,02 ribu, meningkat tajam dibanding sebulan sebelumnya USD 68,5 ribu.
Dari hasil tersebut, nampak untuk buah apel, anggur dan jeruk menjadi komoditas paling banyak diimpor. Untuk Apel, rincian BPS Jatim mencapai USD 55,995 ribu meningkat dari sebelumnya USD 35,6 ribu.
Sementara anggur, USD 36,7 ribu, lebih besar dibanding November yang hanya USD 14,75 ribu. Teguh mengakui, kenaikan impor buah-buahan ini cukup signifikan baik absolutnya maupun presentasenya.
“Kenaikan buah dalam perhitungan saya adalah antisipasi para pengusaha untuk perayaan Imlek yang jatuh di Februari. Pengusaha buah-buahan biasanya jauh hari mempersiapkannya,” kata Teguh.
Sebenarnya selain buah-buahan, ada komoditi impor yang meningkat lainnya adalah sayuran dan pupuk. Teguh mengungkapkan, impor sayuran naik 63 persen dari November 2018.
Kemudian pupuk pada Desember tahun lalu naik 61,43 persen dibanding sebulan sebelumnya. Tiga komoditi itu disebutkan Teguh yang mengalami kenaikan dari yang lain.
Sementara sesuai negara menurut asal barang, Ia menyebutkan, Cina masih yang tertinggi selama Desember 2018. Dengan presentase 33,29 persen. Diikuti Amerika Serikat 6,88 persen dan Thailand 5,69 persen. [rac]

Tags: