Jelang Imlek, Penjual Parcel Mulai Marak

Penjualan parsel jelang Imlek mulai marak di Surabaya seiring tingkat kebutuhan konsumen.

Penjualan parsel jelang Imlek mulai marak di Surabaya seiring tingkat kebutuhan konsumen.

Surabaya, Bhirawa
Dua minggu menjelang tahun baru Imlek 2566 penjualan parsel di Surabaya mulai terlihat marak pada sejumlah toko yang ada di kawasan Wali Kota Mustajab, Surabaya dan Pasar Atom Surabaya. Berbagai variasi isi parcel mulai makanan, minuman, buah-buahan, gelas, piring sampai dengan cokelat menjadi pilihan bagi konsumen yang merayakan Imlek dengan berbagi.
Linda Wijaya, penjual parsel di Jalan Wali Kota Mustajab mengungkapkan penjualan parcel sudah mulai ramai saat banyak konsumen yang sudah mulai melakukan pemesanan untuk dikirimkan kepada sanak keluarga atau rekan bisnis.
”Parselnya ada banyak variasi berupa makanan, minuman, buah-buahan, gelas, piring hingga coklat. Kita tetap melakukan pemeriksaan produk, mulai dari kode produksi sampai expired. Hingga bentuk kemasan, apabila parcel tersebut berupa makanan dan minuman kaleng. Sedangkan untuk barang pecah belah kita juga sudah periksa fisik agar tidak mengecewakan pelanggan,” jelasnya Senin (18/1) kemarin
Linda menambahkan parsel dijual dengan harga bervariasi mulai Rp150 ribu hingga Rp1 juta tergantung jenis dan isinya. “Kami menjual dalam dua bentuk yaitu kotak serta keranjang dari rotan diisi dengan makanan, minuman, buah-buahan hingga peralatan makan, ungkapnya.
Sedangkan peminat buah impor juga ikut mendominasi penjualan, termasuk jelang Imlek. Parsel yang banyak dicari pembeli terutama berisi buah-buahan baik impor maupun lokal seperti jeruk mandarin, anggur, pir dan apel. “Jeruk Mandarin biasanya menjadi favorit saat imlek, sehingga kami menyediakan stok lebih banyak dari hari biasa mencapai 50 sampai 100 karton,” kata dia.
Sementara, penjual parcel lainnya Junianta, mengatakan penjualan pada tahun ini agak menurun terutama parsel berisi buah-buahan. “Tahun lalu, jeruk mandarin terjual mencapai 100 karton, namun tahun ini baru 20 karton,” katanya.
Ia memperkirakan penjualan parsel buah akan meningkat dua hari sebelum Imlek hingga dua hari setelahnya. Junianta berharap, semoga isu buah berbakteri seperti tahun kemarin tidak akan terulang karena cukup mengurangi minat pembeli berbelanja parsel berisi buah-buahan. [wil]

Tags: