Jelang Lebaran, Sopir Bus Terminal Purabaya di Tes Urine

3- sopir bus di tes urineSurabaya, Bhirawa
Dinas Perhubungan Surabaya menggelar tes kesehatan bagi awak bus baik AKAP Maupun AKDP. Untuk tahap pertama , tes yang dilakukan jelang musim mudik Lebaran ini telah memeriksa 80 kru bus yang tengah beroperasi.Pengecekan kondisi kesehatan kru bus terutama para pengemudi untuk menekan tingkat kecelakaan selama arus mudik Lebaran di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Kepala Unit Pelaksanan Teknis Daerah (UPTD) Terminal Purabaya May Ronald mengatakan pengecekan kesehatan awak bus diprioritaskan pengemudi bus jarak jauh. Pihaknya telah melakukan tes urine, tensi, mata, serta kesehatan jantung.
“Hari ini kami targetkan 80 sopir menjalani tes urine, setelah itu H-7 sebelum Lebaran kita adakan lagi guna demi keselamatan para penumpang yang mudik lewat jalur darat, serta sopir itu sendiri,” kata May Ronald pada Bhirawa, Rabu (16/7).
Menurut Ronald, dari tes kesehatan itu akan dilihat apakah sopir yang bersangkutan boleh mengemudi atau tidak. Apabila ditemukan indikasi bahwa sopir kurang sehat, Ronald akan merekomendasikan agar sopir itu diganti.
” Ini demi keselamatan penumpang saat mudik lebaran. Tes urine ini wajib, dan kami aktif menjemput mereka ikut tes kesehatan ini. Kalau ada yang tidak mau maka akan kami larang mengemudi dan kami persilakan keluar dari terminal,” katanya.
Koordinator Laboratorium Medikayani Widhie Hendarto mengatakan laboratoriumnya ditunjuk oleh Dinas Perhubungan Kota Surabaya untuk melaksanakan uji sampel urine para sopir di Terminal Purabaya. Tujuan adanya tes urine tidak lain untuk mengetahui apakah para pengemudi sedang atau dalam pengaruh alcohol, ataupun narkoba.
” Hari ini targetnya 80 sopir bus. Besok giliran di Terminal Tambak Osowilangon, targetnya 30 sopir yang akan kami tes,” ujar Widhie.
Tes urine tersebut, tambahnya, digelar untuk mengetahui apakah pengemudi bus pernah mengkonsumsi narkoba ataupun minuman keras atau mengidap penyakit dalam yang belum sembuh. ” Adapun hasil tes baru akan diketahui pada Jumat pekan ini. Karena besok masih ada tes serupa di terminal TOW,” tambahnya.
Samuri, 51 tahun, sopir bus PO Ladju, mengaku senang dengan adanya tes kesehatan gratis ini. Sebab, dia bisa mengetahui kesehatannya sebelum mengemudi. “Jadi bisa tahu kondisi saya sekarang,” katanya. Menurut Samsuri, jika hasil tes menyatakan dia kurang sehat dan tidak layak mengemudi, dia memilih beristirahat di rumah. (geh)

Tags: