Jelang Lebaran, Stok Bahan Pokok di Kabupaten Malang Aman dan Stabil

Kebutuhan bahan pokok di Pasar Singosari, Kec Singosari, Kab Malang relatif stabil. [cahyono/Bhirawa]

Kab Malang, Bhirawa
Memasuki H-4 Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriyah, ketersediaan bahan pokok di Kabupaten Malang dipastikan aman. Meski dari catatan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) kabupaten setempat ada pergerakan harga pada sejumlah bahan pokok, namun harga masih relatif stabil.

Kepala Disperindag Kabupaten Malang Agung Purwanto, Minggu (9/5), kepada wartawan menjelaskan, menjelang Hari Raya Idul Fitri ada sedikit pergerakan harga yang terjadi pada sejumlah bahan pokok, namun masih relatif stabil. Sedangkan ketersediannya bahan pokok cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Malang hingga beberapa bulan mendatang. Meskipun ada pergerakan kenaikan harga sebagian bahan pokok, tapi hal ini sangat kecil kemungkinan untuk pihaknya melakukan operasi pasar.

“Sejumlah bahan pokok tersebut meliputi beras, daging ayam potong, ayam kampung, daging sapi, telur ayam, cabai merah, bawang putih, bawang merah, cabai rawit dan tomat,” ungkapnya.

Agung juga menegaskan, jika untuk kebutuhan bahan pokok di Hari Raya Idul Fitri tahun ini kami pastikan aman hingga beberapa bulan mendatang. Karena stok kebutuhan bahan pokok sangat cukup, dan harga relatif stabil. Sedangkan untuk kenaikan beberapa harga bahan pokok tidak sampai 20 persen. Sehingga tidak perlu ada operasi pasar, karena juga kasihan pedagang. Selain itu, pertimbangan lain untuk tidak melakukan operasi pasar yaitu karena saat ini masih dalam kondisi Pandemi Covid-19.

“Karena jika menggelar operasi pasar, dikhawatirkan dapat menimbulkan kerumunan. Sehingga untuk sementara Disperindag Kabupaten Malang di bulan suci Ramadan hingga menjelang lebaran tidak menggelar operasi pasar,” tuturnya. 

Menurut dia, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kondisi tersebut relatif sama. Dimana pada tahun lalu di waktu yang sama menjelang lebaran, masyarakat juga dihadapkan dengan Pandemi Covid-19, yang hal itu secara tidak langsung membuat daya beli masyarakat menurun. Sehingga lebaran tahun ini dan lebaran sebelumnya kondisinya sama. Karena masyarakat tidak banyak konsumsi akibat daya belinya yang menurun.

“Dan untuk tahun lalu parah-parahnya Covid-19, namun untuk saat ini tidak terlalu khawatir. Sebab,  ketersediaan bahan pokok cukup untuk beberapa bulan, sehingga saat ini lebaran kurang beberapa hari,” terang Agung.

Dikesempatan itu, dia juga menyampaikan, ada beberapa bahan pokok yang mengalami kenaikan harga adalah daging ayam potong, dari Rp 32 ribu menjadi Rp 35 ribu. Telur ayam dari Rp 21 ribu menjadi Rp 22 ribu. Cabai merah dari Rp 34 ribu menjadi Rp 36 ribu. Tomat dari Rp 7 ribu menjadi Rp 7.900. Dan bukan cuma naik, ada juga yang harganya turun. Seperti cabai rawit dari Rp 70.476 menjadi Rp 47.119, turun sekitar 33,1 persen. Bawang merah dari Rp 29.714 menjadi Rp 25.571, turun sekitar 13 persen.

“Sejumlah bahan pokok yang terbilang aman hingga beberapa waktu mendatang seperti beras sebanyak 17,3 ribu ton, gula 177.341 ton, minyak 2.977 ton, tepung 802,3 ton, telur 9,2 ton dan garam 89,5 ton,” tandas Agung. [cyn]

Tags: