Jelang Libur Panjang, Gubernur Khofifah Ingatkan Prokes Ketat

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa

Pemprov Jatim, Bhirawa
Libur panjang selama lima hari bakal menjadi penutup akhir bulan Oktober 2020. Tercatat mulai 28 Oktober – 1 November aktifitas perkantoran akan diliburkan dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad dan cuti bersama.
Sepanjang masa libur tersebut, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa berpesan agar seluruh masyarakat Jatim tetap menjaga diri dan senantiasa patuh terhadap protokol kesehatan. Begitu juga dengan tempat wisata, hotel serta transportasi publik agar senantiasa mengedepankan kehati-hatian dalam pengoperasiannya.
“Tolong dijaga agar yang sudah baik ini tetap bisa dilakukan pengawalan, penjagaan dan lebih baik lagi. Begitu juga dengan Pilkada Desember nanti, jangan sampai terjadi klaster pilkada,” tutur Gubernur Khofifah, Kamis (22/10).
Seperti diketahui, sejak 20 Oktober lalu upaya pengendalian Covid-19 telah menunjukkan perkembangan signifikan. Bahkan 19 Kabupaten/Kota atau 50 persen dari seluruh daerah di Jatim dinyatakan berstatus zona kuning alias kategori resiko rendah. Status tersebut ditetapkan Satuan Gugus Tugas Covid-19 Nasional. “Dua pekan lalu Jatim berhasil keluar dari status zona merah penyebaran Covid-19. Alhamdulillah, ini kabar yang sangat menggembirakan dan patut disyukuri,” ungkap Gubernur Khofifah.
Khofifah mengatakan, keberhasilan yang sudah dicapai ini tidak lepas dari kerja keras dan kerjasama yang baik antara seluruh masyarakat Jatim dengan Pemprov dan Forkopimda Jatim, Pemerintah Kota/Kabupaten dan Forkopimda Kabupaten/ Kota seluruh jajaran TNI, Polri dan tenaga kesehatan, media, kampus dan semua elemen yang telah berjuang keras dalam menangani pandemi Covid-19.
Sementara itu, update perkembangan Covid-19 di Jatim hingga 21 Oktober tersisa 2.432 kasus terkonfirmasi aktif. Jumlah ini menjadi yang terendah dari provinsi besar di Pulau Jawa. Antara lain Jawa Tengah sebanyak 4.033 kasus aktif, Jawa Barat 10.301 kasus aktif dan Jakarta 12.857 kasus aktif. Jumlah itu hanya sebesar 4,86 persen dari kasus kumulatif Jatim sebanyak 50.069 kasus. Sedangkan dinamikan rate of transmission (RT) di Jatim per tanggal kemarin berada di posisi 1,03. [tam]

Tags: