Jelang Liburan, Turunkan 5 Tim Perbaiki Jalan di Batu

Para pekerja terlihat sedang melakukan penambalan jalan berlubang yang ada di Desa Tlekung, Rabu (29/4).

Para pekerja terlihat sedang melakukan penambalan jalan berlubang yang ada di Desa Tlekung, Rabu (29/4).

Batu, Bhirawa
Jelang musim liburan sekolah ini, Pemkot  Batu melalui Dinas Pengairan dan Bina Marga terus menggenjot penyelesaian perbaikan jalan menuju objek wisata. Ada 5 tim yang diterjunkan untuk melakukan perbaikan di 8 titik lokasi. Ditargetkan memasuki awal  Mei, perbaikan jalan bisa terselesaikan100 persen.
Kepala Dinas  Pengairan Bina Marga Arief Asshidiq menjelaskan untuk mempercepat perbaikan jalan hingga bisa berfungsi kembali, pihaknya tahun ini sengaja hanya melakukan penambalan saja. Dengan kata lain, jalan-jalan yang rusak dan berlubang saja yang akan diperbaiki. “Adapun pengaspalan ulang badan jalan secara keseluruhan akan kita lakukan tahun depan,”ujar Arief, Rabu (29/4).
Dengan hanya melakukan penambalan, maka perbaikan jalan akan lebih cepat selesai dibandingkan dengan pengaspalan ulang. Hal ini dilakukan karena saat ini sudah mendekati musim liburan sekolah. Pada masa itu akan banyak kunjungan wisata yang datang ke Kota Batu. Dan karena itu pula, proses penambalan jalan yang diprioritaskan adalah jalan-jalan yang menuju objek wisata. Antara lain, Jl Sultan Agung, Jl Raya Oro Oro Ombo, dan Jl Raya Tlekung.
Untuk penambalan jalan berlubang saja, kata Arief, pemkot harus menyediakan anggaran sebesar Rp 1,5 miliar. Angka ini jauh lebih kecil dan membutuhkan waktu lebih cepat dibandingkan jika Dinas Bina Marga harus melakukan pengaspalan ulang. “Penambalan jalan ini sudah diprogramkan tahun lalu. Jadi, kita tidak bisa serta merta mengganti program penambalan tersebut dengan pengaspalan ulang,”jelas Arief.
Diketahui, untuk pengaspalan ulang Pemkot Batu harus menyediakan anggaran sebesar Rp 60 miliar. Karena badan jalan yang harus diperbarui dengan aspal baru panjangnya ada sekitar 40 Km. Adapun pengaspalan ulang juga dilakukan pada badan jalan yang telah berusia 4 tahun. “Sedangkan badan jalan di Kota Batu mayoritas masih berumur 3 tahun. Jadi masih memungkinkan jika pengaspalan ulang ini dilaksanakan tahun depan,”tambah Arief.
Penambalan jalan rusak ini mendapatkan respon positif dari warga Desa Oro-Oro Ombo. Seperti dikatakan anggota BPD (Badan Permusyawaratan Desa-red) di desa ini, Maman Adi Syahputra. Menurutnya, tak kurang dari 20 meter badan jalan yang terbagi di beberapa titik rusak parah. Seperti badan jalan di Jl TVRI gang IV, tepatnya di dekat masjid Darul Falah. “Badan jalan di sekitar masjid ini sudah hampir setahun mengalami kerusakan. Dan jika tidak segera diperbaiki atau ditambal, maka kerusakan akan semakin parah dan melebar. Dan kondisi ini akan berpotensi menimbulkan kecelakaan,”ujar Maman. [nas]

Tags: