Jelang Masa Jabatan, Anggota Dewan Malas Baca PA Fraksi

DPRD Jatim, Bhirawa
Mendekati  akhir masa jabatan, tepatnya pada Agustus 2014 sejumlah anggota dewan Jatim mulai malas-malasan. Hal ini terbukti saat pembacaan Pandangan Akhir (PA) fraksi terhadap LKPJ Gubernur Jatim akhir tahun anggaran 2013, Senin (5/5) siang, dari 10 fraksi, ternyata hanya 5 fraksi yang membacakan pandangan fraksi. Sementara 5 fraksi lainnya memilih hanya menyerahkan ke Sirmadji, pimpinan sidang paripurna.
Lima fraksi yang tidak membacakan PA, meski paripurna dibuka untuk umum antara lain, Fraksi Partai Gerindra, Fraksi PDIP, Fraksi Partai Demokrat, Fraksi Persatuan Pembangunan reformasi (FP2R) dan Fraksi Partai Hanura. Anehnya, tanpa alasan jelas, kelima fraksi memilih hanya menyerahkan. Padahal, dalam ketentuan mereka harus membacakan dalam paripurna terbuka.
Juru bicara Fraksi Partai Gerindra Anselmus Raga Milo misalnya hanya memberikan PA fraksinya, tanpa membacakan dalam sidang paripurna yang terbuka untuk umum. “Seharusnya pandangan fraksi dibacakan, sehingga semua anggota dewan mengetahui pandangan terhadap kinerja gubernur. Kalau hanya diserahkan, sama saja paripurna tidak terbuka untuk umum,” urai sejumlah undangan yang hadir.
Sikap senada juga ditunjukkan empat fraksi lain (Fraksi PDIP, Fraksi Partai Demokrat, Fraksi Persatuan Pembangunan Reformasi (FP2R) dan Fraksi Partai Hanura). Apalagi diketahui dalam Pileg 2014, Anselmus tidak lolos sebagai Caleg DPRD Jatim 2014-2019.
Sementara itu, Fraksi PAN Basuki Babussalam dalam pandanggan fraksi menyampaikan, gambaran total anggaran tahun 2013 meningkat, jika dibanding pada 2012. Namun, ada beberapa yang tidak naik. “Apakah ketidak keberhasilan ini karena lemahnya koordinasi antar lembaga, sehingga sumber pendapatan hanya pada PAD saja,” terang Basuki.
Pada kesempatan yang sama, Ahmad Jabir dari Fraksi PKS DPRD Jatim, menjelaskan sektor pertanian pertumbuhannya paling rendah. Padahal sektor ini menampung banyak penduduk dan angkatan kerja. “Bisa dipastikan sektor agrobisnis akan ikut terimbas,” kata Jabir.
Pada kesempatan yang sama, anggota Fraksi PKNU Ahmad Subhan mengkritisi persoalan UMKM.  Sedang, jubir PKB Kartika Hidayati mengkritisi persoalan penderita kusta yang selama ini masih kurang mendapat perhatian. [cty]

Tags: