Jelang Memasuki Kegiatan Pembelajaran di Ponpes, Diadakan Rapid Tes

Tampak ratusan santri di Ponpes Muhammadiyah di Desa Uteran Kecamatan Geger Kab Madiun, antri untuk mengiukuti rapid test dari Dinkes Kabupaten Madiun. [sudarno]

Kabupaten Madiun, Bhirawa
Pemkab Madiun melalui Dinas Kesehatan bersama Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (TGTPPC) Kabupaten Madiun, melakukan rapid test kepada para santri yang akan memulai kembali kegiatan pembelajaran di Pondok Pesantren Muhammadiyah, Desa Uteran, Kecamatan Geger, Selasa (7/7).
Menurut juru bicara TGTPPC Kabupaten Madiun, Mashudi, sampai saat ini, Dinas Kesehatan telah melakukan rapid test sekitar sejumlah 2.000-an santri yang kembali ke Pondok Pesantren di Kabupaten Madiun.
Tes cepat itu dilakukan, lanjutnya, secara gratis berdasar koordinasi antara Pemerintah Kabupaten Madiun dengan masing-masing pengurus Pondok Pesantren.
Pelaksanaan rapid test massal bertujuan untuk mengantisipasi penyebaran virus asal Wuhan tersebut. Selain itu, diharapkan agar Kabupaten Madiun aman dari penyebaran covid-19, karena banyak santri yang berasal dari luar wilayah Kabupaten Madiun.
Masih menurut Mashudi, terkait penerimaan kembali para santri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun juga telah membentuk Tim Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 di masing-masing Pondok Pesantren yang ada di Kabupaten Madiun.
Dijelaskan oleh Mashudi, dalam hal penanggulangan penyebaran virus covid-19 di Kabupaten Madiun, Bupati Madiun juga mengeluarkan Instruksi Bupati Nomor 4 terkait bidang Kemasyarakatan, dimana masyarakat Kabupaten Madiun harus berperilaku hidup sehat.
“Batasi sentuhan, jaga etika batuk, jaga jarak komunikasi atau interaksi sosial, semua ini dalam rangka pencegahan penyebaran virus membahayakan itu,’ tegasnya.
Bupati Madiun berharap masyarakat Kabupaten Madiun punya kemandirian, jaga diri, jaga keluarga dan jaga lingkungan untuk mencegah penularan corona. Dis amping itu, pihak Pemerintah Daerah juga sudah menyiapkan fasilitas kesehatan berikut SDM-nya, dan menyiagakan 26 Puskesmas sebagai penanganan awal jika ditemukan ada indikasi kasus corona di Madiun. Juga Pemkab Madiun, sudah menyiapkan rumah sakit rujukan, Rumah Sakit Caruban dan Dolopo untuk menangani pasien corona.
“Jadi masyarakat tetap tenang dan selalu berdoa kepada Tuhan YME. Insya’Allah kalau kita bersama-sama semua akan kita lalui dengan baik. Saat ini bukan waktunya kita menyebar permusuhan, namun harus bersama-sama mencegah virus corona agar tidak masuk ke Madiun,” kata bupati berharap di setiap kesempatan. [dar]

Tags: