Jelang Mudik, Polresta Probolinggo Periksa Perlintasan KA

AKBP Alfian Nurrizal, Kapolres Probolinggo Kota, periksa lintasan KA.

(Siapkan Jalur Alternatif Lumajang-Jember)
Kota Probolinggo, Bhirawa.
Petugas gabungan dari Polsuska Daop 9 Jember dan Polres Kota Probolinggo, melakukan pemeriksaan perlintasan kereta api (KA). Hal itu dilakukan untuk mencegah adanya korban jiwa saat arus mudik maupun arus balik lebaran. Pemeriksaan difokuskan pada rambu tanda peringatan dan sirine di sejumlah perlintasan KA tanpa palang pintu di wilayah Kota dan Kabupaten Probolinggo.
Di wilayah hukum Polres Probolinggo Kota sendiri ada sekitar 100 lebih perlintasan tanpa palang pintu, itupun belum jalan-jalan kecil yang melintang di atas rel. Hasil dari pengecekan di beberapa perlintasan tanpa palang pintu, seperti di perlintasan Armada Kelurahan Pilang dan Bayeman, banyak ditemukan rambu tanda peringatan sudah dalam keadaan tak berfungsi. Hal ini diungkapkan AKBP Alfian Nurrizal, Kapolres Probolinggo Kota, Senin (12/6).
Rambu ini meliputi, lampu tanda kereta akan melintas dan sirine berbunyi saat kereta melintas. Kondisi tersebut sangat disayangkan, pasalnya dengan tidak adanya penjaga maka acuan warga yang akan melintas yakni rambu dan sirine.
AKBP Alfian Nurrizal, Kapolres Probolinggo Kota, mengatakan dengan kondisi tersebut, pihaknya akan menempatkan relawan dari Pamswakarsa selama arus mudik hingga arus balik nanti. “Dari hasil pemeriksaan, tercatat ada 11 perlintasan tanpa palang pintu besar di wilayah barat Probolinggo rambu dan sirine dalam kondisi rusak, dan ini akan kami lakukan penanganan,” kata Alfian.
Polisi mengimbau kepada para pemudik yang melintasi rel kereta api tanpa palang pintu untuk selalu waspada. “Berhenti dulu sebelum melintas,” harapnya. Selain itu pula Satlantas Polres Probolinggo mulai membuat jalur alternatif untuk arus mudik dan balik Lebaran. Tujuannya, mengurai kemacetan yang mungkin terjadi selama arus mudik dan balik.
Jalur alternatif dibuat di sejumlah titik dari Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo, sebagai pintu masuk ke kota. Karena itu, Satlantas Polres Probolinggo menggandeng Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Probolinggo.
Titik-titik jalur alternatif itu mulai diberi tanda. Antara lain, jalur alternatif untuk pengendara yang hendak ke arah Lumajang-Jember. “Di sini, perkiraan titik yang akan menyebabkan macet yaitu di Pasar Leces dan di perlintasan kereta api Malasan. Sebab, jalan tersebut menyempit,” terang Kasat Lantas Polres Probolinggo AKP Tri Nuatiko.
Untuk mengantisipasi macet di sini, jalur alternatif yang dibuat yakni di simpang tiga Jorongan, ke arah timur melewati jalan Desa Sumberbulu, Leces. “Selanjutnya ke Pasar Sumberbulu belok ke kiri (ke selatan) dan lurus hingga ke Leces. Nanti tembus ke simpang tiga Malasan atau pos polisi Malasan,” terangnya.
Untuk mempermudah pengguna jalan, nantinya akan dipasang rambu-rambu di jalur alternatif. “Sesuai hasil survei, ada sekitar delapan rambu yang akan dipasang di delapan titik. Agar lebih mudah juga, nantinya jalur alternatif ini hanya satu arah,” ungkapnya.
Menurut Kasi Pengendalian dan Pengawasan (Damwas) di Dishub Kabupaten Probolinggo Bagong Muhni, jalur alternatif ini terbilang sepi. Bahkan, cenderung membahayakan di malam hari. Karena itu, pihak kepolisian harus selalu melakukan patroli keliling di jalur alternatif itu. “Kalau malam jalan ini sepi. Jadi, harus ada petugas kepolisian dari Sabhara yang berpatroli. Ini, nanti akan kami komunikasikan,” tambahnya. [wap]

Tags: