
Para peserta yang mengikuti program tular nalar yang digelar Komindo UKWMS.
Kontestasi politik jelang pemilu 2024 semakin memanas. Peran generasi Z (gen Z) dalam pesta demokrasi pun banyak dipertimbangkan. Karenanya, berbagai upaya dilakukan untuk mensosialisasikan pemilih pemula.
Hal ini pun dilakukan Komisariat Mafindo Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (KOMINDO UKWMS) melalui program Sekolah Kebangsaan Tular Nalar 3.0.
Program secara spesifik menyasar pelajar SMA/Mahasiswa berusia 16-22 tahun yang belum pernah memilih dan akan menjadi pemilih pemula dalam pemilu 2024. Setidaknya ada 128 peserta dari mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi UKWMS mengikuti kegiatan ini.
Koordinator Wilayah MAFINDO Surabaya Raya, Adven Sarbani program ini ditujukan untuk menumbuhkan dan meningkatkan kebiasaan berpikir kritis bagi anak muda dalam mencerna informasi khususnya terkait pemberitaan dan isu politik di berbagai platform digital.
Ia melanjutkan, para peserta yang mengikuti program ini terbagi dalam 10 kelompok dan tiap kelompok didampingi oleh seorang fasilitator. Semua fasilitator telah mengikuti kegiatan Training of Trainers Fasilitator yang diadakan oleh Tular Nalar. Pembekalan yang diberikan oleh fasilitator seputar Pemilu dan cara-cara menghindari hoaks yang tersebar jelang Pemilu 2024.
“Program ini bertujuan untuk memajukan literasi digital dan critical thinking. Kalau di Kelas Kebangsaan jelas bagi para anak muda, Gen Z. Agar mereka memahami hak-hak politiknya, dan mampu menggunakan hak pilihnya secara baik dan bijak, tidak terjebak dalam narasi hoaks dan disinformasi. Gen Z bisa memilih calon-calon pemimpin bangsa ini yang terbaik untuk Indonesia,” ujar dia.
Salah satu peserta, William menyampaikan kegiatan tular nalar ini dikemas dengan seru dan menarik. Materinya yang disampaikam bermanfaat. Menurutnya, acara semacam ini ini perlu agar mahasiswa (orang muda) bisa jadi lebih paham tentang pemilu dan hoaks.
“Saya banyak tahu hal baru, dan baru tahu kalau pemilu memiliki belasan tahapan. Ilmu baru yang didapat adalah ternyata penyebar hoaks dapat dikenakan sanksi. Acara ini memang keren,” ungkap William.
Panitia penyelenggara kegiatan Sekolah Kebangsaan seluruhnya merupakan relawan KOMINDO UKWMS. Para relawan ini aktif terlibat dalam berbagai kegiatan yang tujuannya untuk meningkatkan literasi dan kemampuan berpikir kritis.
“Sebenarnya merasa prihatin dengan kondisi kaum muda sekarang, yang kesannya kurang kritis dalam mencerna informasi. Saya merasa harus terlibat dalam tiap upaya, untuk meningkatkan literasi dan kemampuan berpikir kritis anak muda. Salah satu caranya dengan bergabung bersama Komindo,” ungkap Dhani, relawan KOMINDO UKWMS. [ina]