Jelang Penetapan UMK, Kapolda Silaturahmi dengan Serikat Buruh

Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin (tengah) mengadakan acara silaturahmi dengan para buruh dan pekerja di wilayah Jatim, Selasa (7/11) di Gedung Rupatama Mapolda Jatim. [abednego]

Polda Jatim, Bhirawa
Penetapan upah minimum Kabupaten dan Kota (UMK) oleh Pemerintah bakal dilakukan pada tanggal 21 November mendatang. Untuk itu, Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin menggelar silaturahmi dengan pimpinan serikat pekerja dan buruh di wilayah Jatim.
Pada acara yang dikemas dengan diskusi santai di Gedung Rupatama Mapolda Jatim, Selasa (7/11). Kapolda Jatim mengimbau para buruh dan pekerja harus ikut menjaga kondusivitas situasi keamanan di Jatim. Apa yang menjadi aspirasi para buruh maupun pekerja di Jatim sudah didengar oleh Pemerintah. Tinggal penetapan UMK pada tanggal 21 November mendatang. “Dengan silaturahmi ini kami mendengarkan apa yang dikeluhkan oleh para buruh. Kami akan all out membantu pengamanan jika nantjnya ada aksi unjuk rasa,” kata Irjen Pol Machfud Arifin, Selasa (17/11).
Machfud menambahkan, kegiatan silaturahmi serupa akan dilakukan secara berkesinambungan. Tentunya untuk memupuk rasa kekeluargaan demi terciptanya kondusivitas keamanan di Jatim. “Rutinitas silaturahmi dan ngobrol-ngobrol seperti ini akan terus dilakukan. Yang utama dan terpenting adalah menjaga kondusivitas dan Keamanan wilayah,” jelasnya.
Dalam menjaga keamanan dan menyelesaikan perselisihan, sambung Machfud, ada pihak regulasi yakni Pemerintah yang menjembatani. Terkait penetapan upah sudah diputuskan Provinsi dan penetapan UMK pada tanggal 21 November, alumni Akpol tahun 1986 ini mengharapkan adanya titik temu dalam upaya yang diajukan para buruh dan pekerja di Jatim.
Jenderal Polisi bintang dua tersebut juga meminta para buruh agar tidak berunjuk rasa ke Jakarta. “Di Jatim ini ada 40 juta penduduk. Jadi tidak perlu lagi sampai demo ke Jakarta. Cukup di Surabaya di Jatim dan menjaga aksi tetap aman dan kondusif saat menyampaikan aspirasi,” imbaunya.
Sementara itu, Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Jatim, Ahmad Fauzi mengapresiasi upaya Kapolda Jatim mengajak serikat pekerja dan buruh bersilaturahmi. “Memang diperlukan dialog di tengah konflik pekerja dan pengusaha. Namun kita tidak boleh alergi dengan unjuk rasa,” ungkap Fauzi.
Adapun unjuk rasa, sambung Fauzj, menjadi langkah terakhir jika tidak ada kesepakatan. Namun Ia juga menegaskan aksi unjuk rasa di Jatim tetap harus berjalan kondusif. “Kami akan terus mengedepankan dialog di tengah konflik. Terutama tetap menjaga keamanan di Jatim,” pungkasnya. [bed]

Tags: