Jelang Peringatan HANI, BNNK Tuban Gelar Donor Darah

Tuban, Bhirawa
Badan Nasional Narkotika Kabupaten (BNNK) Tuban, bersama penggiat anti narkoba menggelar donor darah dalam rangka pra Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) 2018. Kegiatan ini bertujuan mengajak masyarakat untuk hidup lebih sehat, sekaligus menyelamatkan nyawa orang lain.
“Donor darah ini program BNNK Tuban memperingati HANI pada 26 Juni,” ujar Kepala BNNK Tuban, AKBP I Made Arjana, disela-sela kegiatan di kantornya Jalan Ronggolawe Tuban, (25/6).
Lebih lanjut diterangkan, kejahataan narkoba merupakan kejahatan internasional. Oleh karena itu, BNN Pusat, BNN Provinsi, dan BNNK Tuban ikut berpartisipasi memperingatinya. Untuk BNN Provinsi Jatim puncak peringatannya pada 16 Juli 2018, di Batu-Malang. Sedangkan untuk BNNK Tuban setelah donor darah, juga terus menghimbau dan mengedukasi bahaya penggunaan Narkoba.
“Di tengah keterbatasan, kami terus mengedukasi ke stakeholder dan masyarakat,” terangnya.
BNNK Tuban juga siap bersinergi dengan Garansi dan organiasi lain dalam sebuah kegiatan. Pihaknya juga sudah komunikasi dengan Camat Palang, Kades Karangagung, maupun Ketua HNSI Tuban. Karena tanpa harmonisasi, rasanya sulit memberantas Narkoba di Bumi Wali.
Smentara itu, Ketua Garansi Tuban, Abdul Majid, bersama anggotanya juga berpartisipasi mendonorkan darahnya untuk kemanusiaan. Sekalipun banyak yang berhalangan hadir, namun Garansi siap bersinergi dengan BNNK Tuban.
Dalam gerakannya, Garansi sudah teken Memorandum of Understanding (MoU) dengan KKN Unirow, Dinas Kesehatan Tuban. Dengan satu tujuan, membumikan gerakan melawan narkoba dan prostitusi di 20 kecamatan.
“Satu slogan dari Garansi darah bersih, donasikan, dan selamatkan bangsa,” kata Abdul Majid.
Ditempat yang sama, Yayan Tees, mengajak semua masyarakat jangan ragu mendonorkan darahnya. Banyak manfaat yang diperoleh setelah donor, disamping itu menyelamatkan nyawa orang yang membutuhkan asupan darah.
“Saya sudah sering donor terutama di Surabaya,” kata Yayan yang juga seniman Tuban ini.
Berdasarkan riset dari BNN Pusat yang bekerja sama dengan Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia pada tahun 2017 jumlah pengguna di Indonesia mencapai 4,2 juta dengan usia pengguna antara 10-59 tahun. Di Jawa Timur angka prevalensi penyalahgunaan narkoba mencapai 1,7 persen, dengan rentang usia pengguna 15-34 tahun. (Hud)
Caption foto : Salah satu pendonor saat diambil darahnya oleh petugas dari PMI Tuban.

Tags: