Jelang Pilgub Jatim, Khofifah Merapat ke Nasdem

Anggota DPR - RI Nasyrul Falah Amru menjelaskan jika soal Pilgub Jatim dan Pilkada Jakarta proses saat ini masih digodog oleh DPP PDIP dan masih dalam proses mekanisme di internal partai.(Alimun Hakim/Bhirawa).

Anggota DPR – RI Nasyrul Falah Amru menjelaskan jika soal Pilgub Jatim dan Pilkada Jakarta proses saat ini masih digodog oleh DPP PDIP dan masih dalam proses mekanisme di internal partai.(Alimun Hakim/Bhirawa).

(Gus Ipul Digadang PDIP)
Jombang, Bhirawa
Menjelang Pemilihan Gubernur Jatim tahun 2018, Ketua PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa dikabarkan telah merapat ke Partai Nasional Demokrat (NAsdem). Kabar ini dibenarkan Sekretrais Jendral Partai Nasdem, Effendi Choirie  saat menghadiri Halalbihalal di Jombang, Sabtu (6/8).
Gus Choi panggilan akrab, Effendi Choirie  mengatakan, bahwa Khofifah yang kini menjabat sebagai Menteri Sosial, sudah bertemu dengan Ketua Umum NasDem Surya Paloh. “Ibu Khofifah dengan pendukungnya, sudah berkomunikasi dengan Ketum Umum. Tapi Nasdem tidak gegabah untuk memutuskan mendukung siapa saat ini, karena Nasdem punya standar dalam menentukan calon,” ujarnya kepada wartawan.
Di samping Khofifah, lanjut Gus Choi, dua tokoh politik Jatim lainnya, yaitu Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Hasan Aminudin juga sudah berpamitan kepada Surya Paloh. Dikatakannya Partai NasDem terbuka untuk mendukung cagub di luar kader internal, tetapi terbuka untuk eksternal.
“Nasdem menggunakan logika rakyat yang tidak akan memaksakan kehendak elit partai atau pendiri. Tapi mengedepankan logika publik atau kehendak rakyat. Meskipun harus bertentangan dengan pribadi atau sekelompok elit yang ada di partai,” tandasnya.
Masih menurut Gus Choi, masuknya politisi Golkar, Rendra Kresna ke Partai NasDem semakin menambah pergulatan politik Jatim dinamis. Rendra yang merupakan Bupati Malang akan dikukuhkan sebagai Ketua DPW NasDem Jatim yang sebelumnya dijabat dirinya.
Bahkan dengan jabatan sebagai Ketua DPW Nasdem, Rendra mulai santer disebut-sebut akan diusung NasDem mendampingi Khofifah Indar Parawansa dalam Pilgub Jatim mendatang. “Sangat mungkin (duet Khofifah-Rendra, Red), peluang itu ada. Masuknya Pak Rendra ke NasDem pasti ada makna, strategis maupun politis. Pak Rendra kapasitas memang cukup lengkap untuk memimpin. Pengalamannya memimpin kabupaten sudah dua kali. Nilai tawar ke publik provinsi sudah layak,” jawab Gus Choi.
Terkait kabar majunya Hasan Aminudin dalam bursa Pilgub Jatim, Gus Choi tidak menampik. Menurutnya, saat ini Hasan dipersilahkan partainya untuk sosialisasi. Namun demikian, keputusan partai juga akan mempertimbangkan hasil survey popularitas dan elektabilitas kader. “Pak Hasan juga proses sosialisasi, itu tidak apa-apa. Pada akhirnya akan tetap dilihat dari hasil survey,” tandasnya.
Digadang PDIP
Sementara itu, Anggota DPR RI Komisi VII  Nasyrul Falah Amru yang juga merupakan anggota Badan Pemenangan Pemilu DPP kepada wartawan  menegaskan, untuk Pilkada Jawa Timur, menurut Falah, PDIP gadang Saifullah Yusuf, yang saat ini menjabat Wakil Gubernur Timur. “Gus Ipul selama ini intens berkomunikasi dengan PDIP, selain itu Gus Ipul juga memiliki peluang untuk menang dalam Pilkada Jatim 2018 mendatang,” aku Falah di Lamongan, Sabtu (6/8).
Menyinggung Wali Kota Surabaya yang bakal dicalonkan sebagai Gubernur DKI, Falah menegaskan,  hingga kini belum diketahui siapa yang akan diajukan oleh partainya dalam Pilgub DKI. Falah menegaskan, proses saat ini masih digodog oleh DPP PDIP dan masih dalam proses mekanisme di internal partai. “Bahkan sinyal siapa yang akan diajukan pun kami belum tahu,” katanya.
Lebih Lanjut, Falah mengungkapkan, siapa saja bisa diajukan dalam Pilgub DKI termasuk wali kota Surabaya, Tri Risma Harini. Pasalnya, kata Falah, Risma termasuk dalam kepala daerah dari PDIP perjuangan yang dinilai berhasil. “Yah inilah politik, situasi terus berkembang dan siapa pun yang diajukan oleh PDIP dalam Pilgub DKI hingga saat ini masih belum diketahui,” pungkasnya. [rur,mb9]

Tags: