Jelang Pilgub Warga Perumahan Apatis Ikut Coblosan

foto ilustrasi

Sidoarjo, Bhirawa
Harus dicari solusi agar masyarakat Kab Sidoarjo tak apatis untuk datang ke TPS (Tempat Pemungutan Suara). Apalagi sebentar lagi pada 27 Juni mendatang pelaksanaan Pilgub Jatim digelar. Sebab saat Pilkades serentak di Kab Sidoarjo yang digelar 25 Maret lalu banyak warga desa tak hadir dalam coblosan itu.
Dari data yang ada, mereka banyak yang tinggal di kawasan Perumahan. Salah satu contoh Pilkades di Desa Pagerwojo Kec Buduran. Dari DPT (Daptar Pemilih Tetap) sebanyak 9604 jiwa, yang tak hadir mencapai 4565 jiwa. Menurut Hadi, salah satu warga Desa Pagerwojo, seperti Pilkades yang sudah-sudah banyak warga Perumahan tidak hadir di TPS.
Hadi menjelaskan dan dibenarkan Zaini, warga Desa Pagerwojo lainnya, di desa mereka terdapat empat perumahan besar. Seperti Perumahan Pondok Jati, Perumahan Taman Andhika, Perumahan Taman Tiara dan Perumahan Taman Anggrek Mas.
Menurut pendapat Sekretaris Bakesbangpol Kab Sidoarjo, Drs Zainul Arifin, Pilkades serentak tahun 2018 di Kab Sidoarjo diakui berjalan sukses, lancar dan aman. Tapi kalau dievaluasi, tingkat kesadaran warga desa datang ke TPS untuk nyoblos, perlu untuk dievaluasi bersama-sama.
“Dari catatan kami, ada tujuh kecamatan yang berada di kawasan padat penduduk, tapi saat Pilkades angka Golputnya tinggi,” kata Zainul, saat dihubungi akhir pekan kemarin.
Tujuh kecamatan itu diantaranya Kec Sidoarjo, Kec Waru, Kec Sedati, Kec Gedangan, Kec Candi, Kec Buduran dan Kec Taman. Ada satu kecamatan yang tidak padat penduduk tapi angka Golput tinggi, yakni di Desa Jemirahan Kec Jabon dengan DPT 3239 jiwa tapi yang Golput 1365 jiwa.
Di Kec Sidoarjo ada Desa Suko dengan DPT 12.875 yang Golput 7.746 jiwa. Di Kec Waru ada Desa Kepuh Kiriman dengan DPT 13.908 jiwa yang Golput 9.040 jiwa. Di Kec Sedati ada Desa Pulungan dengan DPT 2.101jiwa yang Golput 1.096 jiwa. Di Kec Gedangan ada Desa Semambung dengan DPT 5.679 jiwa yang Golput 2.338 jiwa. Kec Candi ada Desa Kedungkendo dengan DPT 6.407 jiwa yang Golput 3.306 jiwa. Kec Buduran ada Desa Pagerwojo dengan DPT 9.604 yang Golput 4.565 jiwa. Kec Taman ada Desa Kletek dengan DPT 5.402 jiwa yang Golput 2.069 jiwa.
“Yang Golput ini banyak dari warga yang tinggal di Perumahan, mereka Golput karena memang kaum pendatang di Sidoarjo, masalah ini sepeleh tapi kalau dibiarkan akan jadi masalah besar, karena sebentar lagi akan ada Pilgub Jatim, Pilpres dan Pileg,” kata Zainul.
Maka hal ini harus dicari solusi bersama-sama oleh OPD terkait di Kab Sidoarjo. Kalau tidak nanti setiap pilihan dari Kab Sidoarjo perolehan hasil suaranya akan menjadi tidak maksimal. Kesadaran berdemokrasi bagi warga harus ditumbuhkan.
Pihak RT dan RW di desa, menurut Ia, bisa diberdayakan untuk mendorong kesadaran warga dalam menyalurkan aspirasi hak suaranya. Warga desa yang tidak datang dalam coblosan bisa dipantau. Kalau tidak datang maka bisa diberi sanksi moral. Misalnya teguran saat mengurus surat.
“RT sangat berperan untuk membuat kesadaran warga datang ke TPS,” kata Zainul.
Menurut pendapat warga desa lainnya, kenapa warga menjadi apathis tidak hadir dalam kegiatan coblosan Pilkades, dimungkinkan karena pejabat kadang ingkar dengan janjinya setelah terpilih, sehingga warga mengaku lebih baik tidak datang ke TPS dan bekerja saja mencari uang.
Sebagaimana diketahui, dalam Pilkades serentak tahun 2018 ini, digelar pada 70 desa. Satu Kecamatan ada yang lebih dari satu desa yang digelar Pilkades. Pilkades serentak tahun ini ada sebanyak 14 desa yang melaksanakannya dengan cara E-Votting. [kus]

Tags: