Jelang Pilkada, Polres Pasuruan Kota Amankan 20 Motor Protolan

Ratusan pemuda tengah menyaksikan aksi balap motor liar di Jalan Panglima Sudirman Kota Pasuruan, Sabtu (29/4) dini hari. Karena menyengsarakan masyarakat sehingga aparat kepolisian melakukan razia cipta kondisi.

Kota Pasuruan, Bhirawa
Menjelang pelaksanaan Pilkada serentak 2018, aparat kepolisian dari Polres Pasuruan Kota melaksanakan operasi cipta kondisi. Tujuannya supaya pesta demokrasi berjalan lancar. Hasil dari operasi tersebut, terdapat belasan motor protolan berhasil diamankan.
Kapolres Pasuruan Kota AKBP Rizal Martomo menyampaikan ada puluhan motor yang terjaring razia cipta kondisi jelang Pilkada serentak 2018. Dari sekitar empat jam, petugas mampu menindak 20 motor protolan.
“Razia dilaksanakan Minggu (29/4) dini hari. Ada 20 motor yang kami tindak karena tidak memenuhi standart motor atau motor protolan,” ujar AKBP Rizal Martomo, Minggu (29/4).
Hasil razia diperoleh dari berbagai ruas jalan di Kota Pasuruan. Yakni di wilayah utara Pelabuhan, kawasan stadion Untung Suropati, jalan Panglima Sudirman hingga GOR Untung Suropati di jalan Sultan Agung.
“Belasan motor yang kami amankan sangat membayakan. Karena biasanya kondisi motot yang tak standart seperti memakai knalpot brong dan protolan dapat memicu tawuran hingga lainnya,” tandas Rizal Martomo.
Tak hanya itu, kegiatan tersebut untuk mencegah adanya trek-trekan dan aksi balap liar. “Ada puluhan petugas yang turun ke operasi cipta kondisi itu,” imbuhnya.
Sekadar diketahui, aksi balap liar dilakukan sekumpulan pemuda di Kota Pasuruan nampaknya semakin marak. Kondisi ini dapat disaksikan saat Sabtu malam seperti sudah menjadi agenda rutin, khususnya di jalan utama Kota Pasuruan. Aksi mereka tentunya sangat meresahkan masyarakat.
“Sangat mengganggu masyarakat. Baik warga yang tengah melintas maupun warga sekitar,” kata Hariadi, salah seorang warga yang mengeluhkan aksi balap liar, Sabtu (28/4) malam.
Akibat hal itu membuat warga banyak dirugikan. Diantaranya pengendara yang kebetulan melintas saat mereka beraksi jadi tidak konsentrasi, karena takut kena senggol dan juga sangat membisingkan telinga. Ia bersama warga lainnya berharap agar aparat kepolisian menindak tegas terhap aksi balap liar tersebut.
“Saya berharap ada keseriusan dari pihak kepolisian dalam menekan aksi balapan liar ini. Mereka perlu diberikan efek jera supaya tidak berani lagi turun ke jalan,” kata Sueb, warga Kebonagung, Kota Pasuruan. [hil]

Tags: