Jelang Pilpres, Konsumen di Jatm Tetap Tinggi

Surabaya, Bhirawa
Menjelang pemilihan presiden (Pilpres) keyakinan konsumen di Kota Surabaya pada April 2014 diperkirakan masih cukup tinggi. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) sebesar 120,7 yang masih berada pada level optimis, meski sedikit lebih rendah dibandingkan IKK bulan sebelumnya sebesar 121,5.
Optimisme yang masih kuat ini didukung oleh membaiknya persepsi konsumen untuk kondisi saat ini dibandingkan 6 bulan sebelumnya. Sementara itu keyakikan konsumen terhadap kondisi ekonomi 6 bulan yang akan datang cenderung menurun, namun masih tetap berada pada teritori optimis.
“Kondisi ekonomi saat ini semakin membaik, hal ini tercermin dari persepsi konsumen terhadap kondisi saat ini dibandingkan 6 bulan sebelumnya yang menunjukkan peningkatan. Indeks Kondisi Ekonomi saat ini (IKE) pada April 2014 sebesar 121,4 atau naik 5,1 poin dari bulan sebelumnya (116,3),” kata Dwi Pranoto, Kepala Perwakilan BI Wilayah IV Jatim, Minggu (18/5).
Peningkatan IKE terutama didorong oleh kenaikan indeks ketersediaan lapangan kerja dan kenaikan indeks persepsi penghasilan saat ini dibandingkan 6 bulan yang lalu, masing-masing sebesar 9 poin dan 6,4 poin.
Sementara itu, indeks pengeluaran konsumen untuk pembelian barang tahan lama (durable goods) seperti peralatan elektronik, TV, Mesin Cuci, Handphone maupun peralatan rumah tangga lainnya relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya.
Di sisi lain, lanjutnya, Optimisme konsumen utuk kondisi ekonomi 6 bulan yang akan datang cenderung melemah. Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) pada April 2014 sebesar 120, atau masih berada pada level optimis. IEK turun dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 126,8.
Penurunan IEK didorong oleh penurunan ketiga indikator pembentuknya, yaitu ekspektasi kondisi ekonomi Indonesia yang turun 9,5 poin, ekspektasi ketersediaan lapangan kerja 6 bulan yang akan datang (9 poin) dan ekspektasi penghasilan 6 bulan yang akan datang (1,8 poin). Penurunan tersebut ditengarai disebabkan oleh adanya kekhawatiran konsumen terhadap kondisi ekonomi 6 bulan yang akan datang atau pasca Pemilu Presiden.
Konsumen juga memperkirakan adanya kenaikan harga secara umum pada 3 bulan yang akan datang (Juli 2014), hal ini ditunjukkan oleh kenaikan Indeks Ekspektasi Harga (IEH) sebesar 4,4 poin. Perkiraan kenaikan harga,
Survei Harga Properti Residensial (SHPR) menunjukkan bahwa rata – rata harga properti residensial 4 kota di Jatim yaitu Surabaya, Gresik, Sidoarjo, dan Mojokerto, pada Tw I-2014 meningkat. Hal itu terlihat dari kenaikan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) yang meningkat 4,26% dibandingkan triwulan sebelumnya. Berdasarkan tipe rumah yang ditawarkan, kenaikan IHPR tertinggi terjadi pada rumah tipe besar (5,8 persen), disusul oleh tipe menengah (5,2 persen) dan tipe kecil (1,4 persen). Hal ini disampaikan oleh Dwi Pranoto, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IV Jatim.
Responden menyatakan bahwa kenaikan harga bahan bangunan, kenaikan upah pekerja, tingginya biaya perizinan menjadi pendorong kenaikan rata-rata harga perumahan pada triwulan I-2014. Di samping itu, upaya pengembang untuk memberikan penambahan fasilitas umum yang memadai juga menjadi alasan kenaikan harga yang ditawarkan. Selanjutnya, kenaikan harga juga diiringi dengan penurunan volume permintaan pembelian propersi residensial untuk rumah tipe menengah dan tipe besar yang masing-masing turun 7,3 persen dan 13,8 persen. Sebaliknya, penjualan rumah untuk tipe kecil justru meningkat hingga 15,4 persen dibandingkan Tw IV-2013. [ma]

Tags: