Jelang Pilwali, Eri Cahyadi Dekati Unsur Persebaya

Mantan Pemain Ingin Eri Cahyadi Jadi Ketum Persebaya
Surabaya, Bhirawa
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Eri Cahyadi terus berupaya menggalang dukungan untuk maju sebagai calon di Pilwali Surabaya 2020. Eri pun coba mendekati unsur-unsur Persebaya untuk meraih simpati dari kalangan Bonek –julukan suporter Persebaya.

Yang sedang ramai diperbincangkan di kalangan suporter bola Surabaya adalah kegiatan Eri mengumpulkan sejumlah mantan pemain Persebaya. Beberapa di antara mereka juga tercatat sebagai pengurus klub internal Persebaya. Ironisnya, pertemuan terkait dukung mendukung itu dilakukan di kantor Bappeko.

Kejadian itu ramai diperbincangkan karena beredarnya foto pertemuan tersebut. Di foto itu terlihat Eri Cahyadi bertemu dengan sejumlah mantan pemain Persebaya. Di antaranya terlihat Muharom Rusdiana, Jongky, Maura Helly, Yusuf Moni dan beberapa pemain lainnya.

“Kemarin ketemuan sama Pak Eri. Hari Kamis di (kantor) Bappeko,” jawab Muharom saat dikonfirmasi media, Jum’at (14/8/2020).

Muharom sendiri mengaku dirinya sebagai relawan Eri Cahyadi. Di pertemuan itu Muharom bahkan Eri Cahyadi berhasrat menjadi memimpin Persebaya. Ungkapan Eri itu disampaikan saat menjawab permintaan dari Muharom dan para mantan pemain Persebaya yang hadir di pertemuan itu.
“Kalau harapan saya, Pak Eri menjadi wali kota. Kedua, nantinya saya harapkan di Persebaya menjadi ketua umum lah,” ujarnya.

Ketika mendapatkan harapan dari pemain legendaris Persebaya tersebut menurut dia Eri bersedia. Dan berjanji menjadi ketua umum Persebaya jika terpilih sebagai wali kota nanti. “Beliau (Eri Cahyadi) bersedia,” lanjut dia.

Pernyataan Muharom ini tentu bertolak belakang dengan kondisi Persebaya saat ini. Saat ini Persebaya dan semua klub di Liga Indonesia statusnya adalah profesional. Berbentuk perseroan terbatas atau PT. Jadi tidak ada istilah Ketua Umum. Yang ada CEO atau presiden klub.

Sekedar diketahui, saat ini jabatan Presiden Persebaya dipegang oleh Azrul Ananda. Azrul lah yang mengambil alih Persebaya ketika klub legendaris ini diakui kembali oleh PSSI pasca terjadi dualisme.

Azrul juga yang membayar seluruh utang yang menjadi beban pengurus Persebaya sebelumnya. Termasuk utang gaji pemain saat itu.

Kegiatan Eri Cahyadi itu mematik reaksi keras dari kelompok-kelompok Bonek. Misalnya pengelola akun Warkop Pitu Likur (@WarkopPituLikur). Mereka mengunggah video statemen Eri Cahyadi terkait pengosongan lapangan Karanggayam dan Wisma Persebaya.

Saat itu Eri menyebut hal itu hanya miskomunikasi. Nyatanya saat ini Persebaya benar-benar tidak bisa menggunakan tempat tersebut. Padahal tempat itu digunakan untuk menggelar kompetisi internal Persebaya. Juga pembinaan sepak bola usia muda.
Namun, hingga saat ini Eri Cahyadi belum memberikan komentar terkait foto viralnya tersebut. Telpon serta pesan singkat yang terkirim tidak dia respon. [dre]

Tags: