Jelang Ramadan dan Lebaran Target Kenaikan Harga Pokok 10 Persen

Foto: ilustrasi

Pemprov, Bhirawa
Pemprov Jatim menarget kenaikan harga kebutuhan pokok selama Ramadan dan Lebaran 2017 maksimal hanya naik 10 persen dari harga biasanya. Untuk mewujudkan target tersebut, Pemprov Jatim telah menyiapkan beberapa strategi agar kebutuhan pokok tetap stabil dan tidak mengalami lonjakan drastis.
“Kita telah dipuji Pak Mendagri (Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, red) karena Jatim paling bagus mengendalikan harga kebutuhan pokok. Tentu stabilnya harga kebutuhan pokok ini akan kita teruskan hingga Ramadan dan Lebaran,” kata Wakil Gubernur Jatim, Drs H Saifullah Yusuf, Kamis (4/5).
Menurut dia, saat ini ada 3.817 gerai pangan permanen dan 175 gerai pangan khusus hari besar. Untuk gerai pangan permanen seperti Kios Pangan Operasi Pasar Jatim ada 78 gerai, Toko Tani Indonesia 214 gerai, E-Warung 190 gerai dan Rumah Pangan Kita 3.335 gerai. Sedangkan Operasi Pasar Mandiri 97 gerai dan operasi pasar bantuan ongkos angkut 78 gerai.
“Untuk mengendalikan harga, kita punya alarm untuk mendeteksi kenaikan harga kebutuhan pokok. Namanya Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Barang Pokok atau Siskaperbapo. Program ini bisa di download di Playstore Android. Siskaperbapo ini mencakup harga konsumen di 116 pasar dam harga produsen di 17 lokasi di Jatim selama 24 jam dan tujuh hari,” katanya.
Beberapa kebutuhan pokok yang diprediksi naik yakni gula yang saat ini harganya Rp12.412 diprediksi naik 7 persen atau Rp13.280. Naiknya harga gula ini diprediksi tidak separah tahun lalu, karena stok di gudang aman. Pada April stok gula di Jatim mencapai 200.773 sedangkan konsumsi hanya 50 ribu ton. Sehingga ada surplus 150.773 ton.
Sementara minyak goreng diprediksi harganya justru turun 5,5 persen dari harga pada 2 Mei Rp11.641 menjadi Rp11.000 saat Ramadan dan Lebaran. “Stok minyak goreng pada April mencapai 70 ribu ton dan pemakaian hanya 45 ribu ton sehingga surplus 25 ribu ton. Jadi stok minyak goreng aman,” katanya.
Harga yang paling tinggi kenaikannya diprediksi terjadi pada daging ayam. Jika pada 2 Mei harga daging ayam Rp27.340, pada Ramadan dan Lebaran nanti diprediksi mencapai Rp31.987 atau naik mencapai 17 persen. Meski begitu, stok daging ayam di Jatim masih tetap aman, karena Jatim tetap surplus mencapai 48.803 ton pada Juni 2017 nanti.
Selama ini, lanjut Gus Ipul, beberapa kebutuhan pokok banyak yang di ekspor ke luar provinsi. Seperti telur ayam di kirim ke Sumatera, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Maluku. Daging sapi dikirim ke DKI Jakarta, NTB, Maluku Utara dan Papua Barat. untuk Dagang Ayam dikirim ke Jawa Tengah dan Sulawesi Utara.
“Jatim hanya mendatangkan kedelai dan bawang putih dari luar. Lainnya, Jatim yang mengirim ke luar provinsi. Makanya Jatim menjadi lumbung pangan nasional,” tanda mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal ini. [iib]

Tags: