Jelang Ramadan, Harga Bumbu Dapur hingga Sayuran Naik 25%

Pedagang bumbu dapur di Pasar Kebonagung, Kota Pasuruan, Senin (8/5). Naiknya harga bumbu dapur hingga sayuran karena tingginya permintaan dan kurangnya pasokan dari petani. [Hilmi Husain]

Pasuruan, Bhirawa
Dua pekan jelang bulan ramadan, harga bahan pokok di sejumlah pasar di Kota Pasuruan mulai naik. Kenaikan tertinggi terjadi pada harga bumbu dapur hingga sayuran. Penyebanya adalah selain tingginya permintaan, kenaikan juga diakibatkan kurangnya pasokan dari petani.
Akibat hal tersebut harga bumbu dapur hingga sayur mayur di Pasar Kebonagung naik hingga 20-25 persen.
Pedagang bumbu dapur di Pasar Kebonagung, Kota Pasuruan, Suyudi mengatakan kenaikan signifikan terjadi pada harga bawang putih. Sebelumnya hanya Rp 30 ribu per kilogram, kini menjadi Rp 45 ribu per kilogram, telur dari Rp 20 ribu per kilogram, naik menjadi Rp 30 ribu per kilogram dan belinjo Rp 30 ribu per kilogram menjadi Rp 50 ribu per kilogram.
Cabai rawit biasa dijual dengan harga Rp 27 ribu per kilogram naik Rp 31 ribu per kilogram, cabai merah dari Rp 23 ribu per kilogram menjadi Rp 27 ribu per kilogram. Termasuk juga ayam potong, sebelumnya hanya Rp 25 ribu per kilogram, naik menjadi Rp 30 ribu perkilogram.
“Harganya naik, karena tingginya permintaan mendekati bulan puasa. Sedangkan saat ini pasokannya kurang. Makanya harganya pun akan naik hingga lebaran tiba nanti,” ujar Suyudi kepada sejumlah wartawan, Senin (8/5).
Tentu saja, naiknya harga sejumlah bahan kebutuhan bahan pokok tersebut, mulai dikeluhkan oleh pembeli. Terutama konsumen ibu rumah tangga.  “Pemerintah harus memantau harga bahan pokok di pasaran. Karena sebentar lagi puasa ramadan. Kenaikan ini sangat terbebani bagi kami yang mengeluarkan biasa ekstra,” kata Malikha, ibu rumah tangga dari Kelurahan Kebonagung. [hil]

Tags: