Jelang Ramadan, Polrestabes Surabaya Amankan Ratusan Preman

Kaur Bin Ops Satreskrim Polrestabes Surabaya AKP Muhammad Akhyar saat menunjukkan ratusan orang yang terjaring dalam razia preman, Sabtu (5/5). [abednego/bhirawa]

Polrestabes Surabaya, Bhirawa
Menjelang Ramadan 2018 yang tinggal beberapa minggu lagi, Polrestabes Surabaya berhasil mengamankan 354 orang yang disebut sebagai preman. Ratusan preman ini terjaring razia dalam operasi yang digelar selama tiga hari mulai 3 sampai 5 Mei.
Kepala Urusan Pembinaan dan Operasional (Kaur Bin Ops) Satreskrim Polrestabes Surabaya AKP Muhammad Akhyar mengatakan hari pertama operasi preman mendapatkan 113 orang. Dilanjutkan dengan operasi hari ke dua yang mengamankan 104 orang, dan di hari ke tiga mengamankan sebanyak 137 orang.
“Menjelang bulan suci Ramadan, Polrestabes Surabaya bersama Polsek jajaran mengintensifkan razia terhadap orang-orang yang dianggap sebagai preman. Razia tersebut digelar serentak oleh seluruh kepolisian sektor jajaran,” kata AKP Muhammad Akhyar, Sabtu (5/5).
Akhyar menambahkan kebanyakan yang terjaring dalam razia ini adalah tukang parkir liar yang beroperasi di pinggir-pinggir jalan berbagai wilayah Kota Surabaya. Sebagian besar lainnya adalah orang-orang yang tidak memiliki pekerjaan tetap, mengembara ke mana-mana, yang ujung-ujungnya sama saja, yaitu meminta-minta kepada para pengguna jalan.
”Perbuatan seperti ini (premanisme) sudah mengganggu ketertiban umum. Terlebih beberapa minggu lagi memasuki bulan puasa,” jelasnya.
Terhadap ratusan orang yang terjaring dalam razia preman ini, Akhyar memastikan mereka akan mendapatkan tindakan hukum tegas. Yang mana ratusan orang preman ini telah melanggar Kitab Undang-undang Hukum Pidana atau KUHP, Pasal 504 tentang pengemis dan 505 tentang gelandangan.
“Hukumannya adalah tindak pidana ringan, berupa denda, atau kurungan selama enam hari atau paling lama tiga bulan,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal (Wakasatreskrim) Polrestabes Surabaya Kompol Ali Purnomo menambahkan razia preman yang digelar selama tiga hari terakhir, sekaligus untuk melakukan pengamanan pertandingan sepak bola Liga 1, antara Persebaya melawan Arema di Surabaya, pada Minggu (6/5). “Kami tidak ingin pertandingan Persebaya melawan Arema menjadi rusuh oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab,” tambahnya. [bed]

Tags: