Jelang Ramadan, Potensi Penanaman Modal Meningkat

Eko Agus Supriyadi,

Eko Agus Supriyadi,

Surabaya, Bhirawa
Menjelang bulan Ramadan, Kota Surabaya memiliki potensi penanaman modal untuk usaha yang sangat besar. Hal ini disampaikan oleh Eko Agus Supriyadi, Kepala Badan Koordinasi Pelayanan Penanaman Modal (BKPPM) Kota Surabaya Rabu (25/5) kemarin.
Menurut dia, potensi usaha menjelang bulan Ramadan sangat tinggi, hal tersebut dikarenakan budaya masyarakat Indonesia khususnya Kota Surabaya yang memiliki tingkat konsumtif yang tinggi ketika memasuki bulan puasa.
“Masyarakat Surabaya masih memiliki tingkat budaya belanja yang tinggi saat memasuki bulan Ramadan. Fenoma yang terjadi saban tahun ini kurang lebih berjalan 2 hingga 3 bulan sebelum dan sesudah bulan Ramadan dan hari raya Lebaran,” ulas dia, di Kantornya di Jalan Tunjungan, Gedung Eks Siola Surabaya.
Ia mengimbuhkan, jika menjelang bulan puasa ini, kebanyakan para pelaku usaha menginvestasikan modal usahanya untuk kebutuhan masyarakat sehari – hari.
“Kami masih belum mengetahui berapa perputaran modal menjelang bulan ramadan ini, tapi yang jelas kebanyakan pelaku usaha menanamkan modalnya dalam sektor kebutuhan pokok seperti bahan pangan sembako dan garmen atau konveksi. Kami meramalkan, menjelang bulan ramadan peningkatan penanaman modal bakal terjadi di kedua sektor usaha tersebut,” ungkap dia.
Sebelumnya, menurut pantauan di beberapa pasar yang ada di Kota Surabaya. 2 hingga 3 bulan menjelang bulan puasa, setiap pedagang di pasar Kapasan Surabaya menghasilkan omzet kurang lebih sebesar Rp 10 juta.
Sedangkan untuk tiap pedagang yang ada PGS (Pusat Grosir Surabaya) mampu menghasilkan omzet paling sedikit Rp 15 juta dalam satu harinya, dan perputaran uang di pasar grosir tersebut mencapai Rp 5 milyar dalam satu hari. [ma]

Tags: