Jelang Tour de Banyuwangi Ijen Banyuwangi Terus Berbenah

tim-survey-rute-ITdBI-bersama-camat-Glenmore. [nurhadi/bhirawa]

tim-survey-rute-ITdBI-bersama-camat-Glenmore. [nurhadi/bhirawa]

Banyuwangi, Bhirawa
Mendapat predikat ekselen pada pelaksanaan / penyelenggaran lomba balap sepeda Internasional Tour De Banyuwangi Ijen (ITDBI),merupakan  sebuah kebanggaan sekaligus tantangan bagi masyarakat Banyuwangi untuk minimal mampu mempertahankan  bahkan meningkatkan kualitas penyelenggaraan lomba balap sepeda yang tahun ini merupakan satu-satunya kalender resmi even balap sepeda di Indonesia yang masuk dalam kalender resmi organisasi balap sepede internasional Union Cyclist Internationale (UCI).
Menurut Wawan Yadmadi, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) kabupaten Banyuwangi jukeberhasilan dalam penyelenggaraan ITdBI tahun lalu justru mendorong pemerintah kabupaten (pemkab) Banyuwangi untuk melakukan persiapan lebih awal dan lebih matang dalam menyongsong gelaran ITdBI tahun 2016 yang akan digelar sekitar bulan Mei mendatang.
Selanjutnya Pria berkumis tersebut menyatakan penyelenggaraan ItdBI tahun lalu yang meraih predikat excelent level dari UCI indikator penilaiannya antara lain ; jamian keamanan jaminan kesehatan, kesiapan sarana prasarana / infrastruktur yang mendukung, soliditas panitia pelaksana dan tingkat partisipasi warga masyarakat dalam mendukung kelancaran dan kesuksesan lomba balap sepeda internasional yang digelar sejak tahun kedua kepemimpinan Abdullah Azwar Anas sebagai Bupati Banyuwangi.
Salah satu bentuk keseriusan Banyuwangi dalam melakukan persiapan gelaran ITdBI tahun ini, lanjut mantan Camat Kalipuro tersebut adalah dengan melakukan studi banding ke negara Jepang untuk melihat secara langsung pelaksanaan even balap sepeda Japan Champion Cyclingship yang digelar di negeri Matahari terbit tersebut pada akhir bulan Januari lalu.
Dalam agenda studi banding tersebut tim pemkab Banyuwangi yang dipimpin langsung oleh Sekretaris Kabupaten Banyuwangi menurut Wawan antara lain  terdiri dari Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Plt Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Badan Pelayanan Perijian Terpadu (BPPT) Banyuwangi dan sebagainya.
“Sebenarnya studi banding kami lakukan di negara Jepang bukan hanya untuk even ITdBI saja, namun juga sebagai bahan  pembanding untuk penyelenggaraan even internasional di Banyuwangi yang lain mulai Kite Surfing, Banyuwangi Internasional Run dalam upaya memperbaiki  komunikasi dan koordinasi secara inten untuk menyusun rencana kerja
Pelajaran yang paling urgen dari hasil studi banding  di Jepang menurut Wawan adalah perlunya kecanggihan sarana prasarana yang semuaanya serba digital,  profesionlitas dan soliditas dari panitia penyelenggara yang rata-rata usianya jauh di atas panitia penyelenggaran ITdBI yang sebagian besar masih berusia relatif muda.
“Suka ataupun tidak suka untuk membenahi penyelanggaraan ITdBI di masa mendatang, secara bertahap kita akan membenahi infra struktur dan pemanfaatan Informasi Tekologi sehingga semua tahapan  dapat dilakukan secara tertata dan terukur. Harus kita akui untuk masalah teknologi Banyuwangi kalah jauh,”tegas Wawan.
Meskipun kalah di bidang infrastruktur dan IT, menurut Wawan Banyuwangi patut berbaangga dalam menggelar even balap sepeda Internasional yang menampilkan aneka ragam kekayaan seni budaya yang tidak dijumpai dalam penyelenggaraan kejuaraan balap sepeda di kabupaten / kota , provinsi  bahkan di negara lain.”Penyelenggaran ITdBI bukan semata-mata untuk urusan olahraga / sport akan tetapi Banyuwangi menjual sport, culture /budaya dan Tourism. Pada penyelenggaraan tour de Ijen tahun ini kita berupaya untuk  menyajikan yang terbaik bagi para peserta, warga masyarakat maupun bagi dunia,”ujar Wawan (mb12)

Tags: