Jembatan Brantas Jalur Tol Moker Rampung

5-D-1Kab Mojokerto, Bhirawa
Proses pekerjaan pembangunan Jembatan Brantas Tol Mojokerto – Kertosono (Moker) seksi 2 di Desa Gedeg, Kec Gedeg, Kab Mojokerto akhirnya bisa diselesakan. Jembatan itu merupakan bagian dari area pembangunan seksi 2 Tol Moker.
Kepala Divisi Pelaksanaan Proyek Pembangunan Tol Moker Seksi 2, Samsul Chair mengatakan, pembangunan jembatan Sungai Brantas mengalami berbagai kendala teknis dan non teknis. ”Mulai dari pembebasan lahan, perizinan dari BBWS serta perubahan desain awal yang disesuaikan dengan kondisi lapangan,” terang Samsul, Selasa (6/1) kemarin..
Samsul menjelaskan, Jembatan Sungai Brantas Tol Moker Seksi 2 mulai memasuki tahap pembangunan konstruksi Bulan September 2012. Jembatan Sungai Brantas menghubungkan dua kecamatan yakni Jombang di Desa Blimbing dan Mojokerto di Desa Gedeg dengan memiliki dua pilar utama sepanjang 140 meter.
”Dua pilar itu memiliki panjang masing-masing 74 meter dari pilar utama. Jembatan ini dibagi menjadi dua jalur jalan masing-masing selebar 16,3 meter dengan tinggi jembatan dari jalan raya 15,4 meter dan tahan dari gempa hingga 100 tahun. Pengerjaan pembangunan oleh PT Adhi Karya,” urainya.
Menurutnya, kendala non teknis lainnya adalah masih terganjalnya penyelesaian seluruh rangkaian pembangunan jembatan Sungai Brantas, yakni belum terlaksananya pembangunan jembatan pendekat yang menghubungkan elevasi jembatan dengan struktur jalan (at grade), dikarenakan sebagian kecil lahan belum bebas 100%.
”Begitu lahan bebas 100% maka seluruh rangkaian jembatan Sungai Brantas siap diaspal dan dilalui kendaraan. Maka kita berharap kepada P2R untuk mendorong proses pembebasan lahan untuk pembangunan jembatan pendekat, sehingga seluruh pembangunan Tol Moker Seksi 2 dan 3 tahun 2015 terwujud,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur Teknis dan Operasi MHI, Rinaldi mengatakan, pengerjaan jembatan Sungai Brantas terkendala sejumlah faktor teknis. ”Seperti permukaan air sungai yang cukup tinggi dan arus air cukup deras, sehingga perlu permanen di depan pile cap atau bagian dari pondasi,” jelasnya.
Hal ini dilakukan, lanjut Rinaldi, agar terhindar dari turbulensi aliran air arus air Sungai Brantas. Pada saat mulai pembangunan kontruksi pondasi jembatan, bibir sungai sangat dekat dengan jalan raya sehingga diperlukan sejumlah rekayasa teknik, untuk menghindari kemacetan lalu lintas dan handling stok material pembangunan jembatan.
”Yakni digunakan desain teknis bor file dan box gilder dengan teknik balanced cantiler. Teknik ini mengharuskan pembangunan struktur jembatan Sungai Brantas dilakukan secara seimbang di kedua sisi dan tak ada pilar di tengah sungai. Teknik ini pertama kali digunakan untuk jembatan sungai di Jawa Timur,” terangnya.
Tol Moker mempunyai panjang keseluruhan mencapai 40,5 km dengan lahan yang dibutuhkan sebanyak 3 juta m2 dan jumlah bidang yang terkena 4.518 bidang. Tol Moker melintasi 33 desa dan 10 kecamatan dengan pembangunan jalan Tol Moker di bagi kedalam empat wilayah kerja.
Seksi I sepanjang sekitar 14,7 km dimulai dari Desa Kayen sampai dengan Desa Tamping Mojo, keduanya berada dalam wilayah Kab Jombang. Lahan yang dibutuhkan 1.3 juta m2 atau 1.503 bidang yang berada di 16 desa di lima kecamatan. Seksi II sepanjang sekitar 19,9 km dimulai dari Desa Tamping Mojo sampai dengan Desa Pagerluyung yang berada di Kab Mojokerto.
Lahan 1.750 bidang berada di 10 desa di empat kecamatan di Kab Jombang dan 321 bidang di dua desa di satu kecamatan di Kab Jombang. Seksi III sepanjang 5 km dimulai dari Desa Kemantren sampai dengan Desa Canggu di Kab Mojokerto, 820 bidang melintasi lima desa di dua kecamatan di Kab Mojokerto.
Seksi IV sepanjang 0,9 km dimulai dari Desa Brodot sampai dengan Desa Gondang Manis, keduanya di wilayah Kab Jombang dengan 74 bidang berada di dua desa di satu kecamatan di Jombang. Untuk pembebasan lahan, sampai dengan akhir Januari 2014, di seksi I Jombang dari 1.503 bidang tanah yang harus dibebaskan.
Telah selesai dibebaskan secara tuntas sebanyak 1.356 bidang tanah, 147 bidang tanah sisanya dananya sudah dititipkan di PN Jombang, selanjutnya tinggal menunggu sejumlah verifikasi data dari warga yang belum setuju dengan penetapan harga dari P2T, hak waris belum beres atau sertifikat sedang digadaikan ke pihak ketiga. [kar]

Keterangan Foto : Proses pekerjaan pembangunan Jembatan Brantas jalur Tol Moker, Selasa (6/1) kemarin. [kariyadi/bhirawa]

Tags: