Jembatan Gantung di Tulungagung Ditutup Imbas Tali Sling Putus

Sejumlah pekerja sedang mengganti tali sling baja di Jembatan Gantung Kedungsoko yang putus, Rabu (26/8).

Tulungagung, Bhirawa
Jembatan Gantung Kedungsoko yang melintas di atas Sungai Ngrowo di Kota Tulungagung ditutup sementara. Penutupan dilakukan karena tiga tali sling baja yang mengikat jembatan tersebut putus.

Rencananya, pembukaan kembali jembatan yang diresmikan oleh Gubernur Jatim Wahono pada 20 April 1987 itu akan dilakukan secepatnya setelah UPT Dinas PUPR Kabupaten Tulungagung di Kecamatan Tulungagung selesai memperbaiki dua sling baja yang putus tersebut. “Kalau hari ini pengerjaan selesai langsung dibuka kembali jembatan gantungnya,” ujar Kepala UPT Kecamatan Tulungagung Dinas PUPR Kabupaten Tulungagung, Sunaryo, Rabu (26/8).

Penutupan sementara Jembatan Gantung Kedungsoko sudah berlangsung dua kali dalam lima bulan terakhir. Awal bulan Maret lalu juga ditutup akibat plat lantai jembatan banyak yang berlubang. Sedang saat ini ditutup sejak Selasa (25/8) lalu karena tiga sling baja yang mengikat sisi selatan bagian barat rangka jembatan gantung putus dan membuat jembatan bergoyang.

Menurut Sunaryo, Jembatan Gantung Kedungsoko sudah relatif tidak layak untuk digunakan sebagai jembatan penyeberangan. Selain usianya sudah tua dan rangkanya sudah terlihat keropos akibat berkarat.

“Kami di sini hanya membantu saja. Kami sudah minta pada Dinas PUPR untuk segera mengganti dengan jembatan baru, tetapi terkendala kewenangan jembatan gantung ini ada di Perum Jasa Tirta,” paparnya.

Saat ini beban Jembatan Gantung Kedungsoko yang menghubungkan Desa Waung Kecamatan Boyolangu dan Kelurahan Kedungsoko Kecamatan Tulungagung itu, menurut Sunaryo bertambah berat. Masalahnya, Jembatan Lembu Peteng yang juga melintas di atas Sungai Ngrowo juga ditutup sementara untuk perbaikan. “Jadi beban Jembatan Gantung Kedungsoko bertambah berat karena lebih banyak lagi kendaraan roda dua dan warga yang melintas di jemabatan itu,” terangnya.

Sunaryo memprediksi kekuatan Jembatan Gantung Kedungsoko tinggal separuhnya saja dari semula. Dan kalau dibiarkan tanpa perawatan atau diganti dengan jembatan baru akan sangat membahayakan bagi penggunanya.

Sementara itu, sejumlah pengendara roda dua yang biasa menggunakan Jembatan Gantung Kedungsoko harus rela memutar lebih jauh ketika akan melintasi Sungai Ngrowo. Mereka harus menambah jarak tempuh perjalanan ke wilayah Kelurahan Kutoanyar, sebab di sana ada jembatan lainnya meski cukup hanya dapat dilintasi kendaraan sepeda motor saja.

“Sekarang harus memutar. Jembatan Lembu Peteng sudah ditutup total, sekarang jembatan gantung juga ditutup. Terpaksa harus melewati jembatan di Kutoanyar,” kata Mukiran, salah seorang pengendara sepeda motor saat melintas di jalan Desa Waung Kecamatan Boyolangu kemarin. (wed)

Tags: